REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Sudiyono mengatakan jalur pendakian Gunung Rinjani melalui Aik Berik, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah, yang dibuka sejak 19 November lalu, cukup diminati wisatawan. Sejak dibuka, ratusan 0endaki sudah naik melalui jalur tersebut.
"Sudah lumayan, artinya sejak pertama dibuka pada 19 November sampai hari ini, total 100 lebih pendaki naik melalui jalur tersebut," ujar Sudiyono, Rabu (19/12).
Sudioyono menyampaikan, pembukaan jalur pendakian di Aik Berik merupakan upaya Balai TNGR menghilangkan dahaga pendaki pecinta Gunung Rinjani. Jalur pendakian Aik Berik merupakan satu dari empat jalur pendakian resmi. Tiga lainnya yakni jalur pendakian Timbanuh, dan Sembalun di Kabupaten Lombok Timur, serta jalur pendakian di Senaru, Kabupaten Lombok Utara. Jalur pendakian di Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Utara, masih ditutup karena kondisinya rusak berat akibat gempa bumi sehingga membahayakan keselamatan jiwa manusia. Pembukaan jalur Aik Berik, dia katakan, untuk membangkitkan perekonomian masyarakat sekitar kawasan TNGR ll yang sempat lumpuh akibat gempa pada Juli-Agustus 2018.
Menurut Sudiyono, jalur pendakian Aik Berik merupakan model kegiatan pendakian yang melibatkan multipihak. Pada jalur tersebut akan dikembangkan secara berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah dan Pemerintah Provinsi NTB.
Jalur tersebut dirasa layak untuk dibuka karena berdasarkan hasil survei memiliki potensi, sarana prasarana ketersediaan air bersih. "Kegiatan survei melibatkan mitra, di antaranya Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, pecinta alam, pelaku wisata, Badan SAR Nasional, Dinas Pariwisata, dan TNI-Polri," lanjut dia.
Jalur pendakian Aik Berik, kata dia, merupakan salah satu jalur pendakian yang memiliki beberapa keunikan, di antaranya berada paling dekat dengan Bandara Internasional Lombok, dan Ibu Kota Provinsi NTB (Kota Mataram). Keunikan lainnya adalah memiliki keanekaragaman flora dan fauna. Tercatat ada 45 jenis anggrek (identifikasi tahun 2006), beberapa jenis burung, di antaranya burung endemik dan satwa prioritas nasional (celepuk Rinjani dan elang flores), musang Rinjani, dan rusa.
Sudiyono menambahkan di setiap pos peristirahatan terdapat sumber mata air, dan terdapat beberapa situs geologi dan jejak kaki Umar Maya, serta tiga destinasi top pemandangan (Pelawangan Aik Berik, Pelawangan Batu Belah dan Puncak Gunung Kondo).