REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Kabar duka kembali menimpa seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Indramayu. Kali ini dialami oleh Sarifah binti Sodikin (33), warga Dusun II, Blok Lamaran, Desa Mekargading, Kecamatan Sliyeg.
Sarifah dilaporkan hilang kontak selama 16,5 tahun di Arab Saudi. Pihak keluarga berharap agar pemerintah Indonesia bisa membantu menemukan dan memulangkan Sarifah.
‘’Anak saya pamit berangkat ke luar negeri sejak 16,5 tahun yang lalu. Sejak itu, saya tidak pernah lagi bertemu dengan anak saya,’’ tutur ayah kandung Sarifah, Sodikin, Rabu (19/12).
Sodikin menyebutkan, anaknya berangkat ke Arab Saudi pada Juli 2002 silam. Dia direkrut oleh seorang sponsor asal Desa Mekargading, Dayuni. Sarifah kemudian berangkat ke Arab Saudi melalui PT Khidmat El Kasab, yang beralamat di Jl Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur.
Sodikin mengatakan, setelah enam bulan keberangkatannya, Sarifah mengirimkan kabar kepada keluarga melalui surat. Dalam suratnya itu, Sarifah menjelaskan bahwa dirinya bekerja pada majikan pasangan suami istri bernama Yahya Ibrahim dan Sofa, di Jeddah.
Namun, setelah surat tersebut, Sarifah tak pernah lagi berkirim kabar kepada keluarganya. Pihak keluarga pun kesulitan untuk mengetahui keberadaan Sarifah.
Sodikin mengaku, sudah sering mengadukan persoalan tersebut pada sponsor maupun perusahaan yang memberangkatkan anaknya ke Jeddah. Namun, sampai saat ini usahanya belum membuahkan hasil.
Sodikin berharap, pemerintah bisa membantu menemukan dan memulangkan anaknya ke kampung halaman. Dia menyatakan, seluruh keluarga sangat khawatir dan rindu ingin bertemu dengan Sarifah.
‘’Kami sangat berharap bisa berkumpul lagi dengan Sarifah,’’ tutur Sodikin.
Sementara itu, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Indramayu, Juwarih, menyatakan, akan menindaklanjuti pengaduan dari keluarga Sarifah tersebut. Dia menyatakan akan membuat surat pengaduan secara tertulis kepada BNP2TKI, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Tenaga Kerja dan KJRI Jeddah.
‘’Kami berharap Sarifah bisa segera ditemukan dan dipulangkan ke Indonesia,’’ kata Juwarih.