REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PSIS Semarang mengakhiri kompetisi di posisi 10 dengan susah payah. Prestasi PSIS Semarang tidak terlalu baik pada putaran pertama dan harus berganti pelatih tiga kali hingga akhirnya bangkit dan selamat dari jeratan degradasi.
Jafri Sastra, mantan pelatih Persis Solo, yang menjadi nakhoda menyelamatkan PSIS. Atas hasil tersebut, manajemen PSIS Semarang mempercayakan Jafri untuk kembali meramu taktik Mahesa Jenar musim depan.
"Kami sudah melakukan langkah awal dengan memperpanjang pelatih Jafri Sastra. Setelah libur natal dan tahun baru kita persiapkan untuk musim depan," kata CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (19/12).
Penandatanganan kontrak akan dilakukan pada Januari. Kini, manajemen memberikan libur total bagi jajaran pelatih dan pemain.
Namun bukan berarti manajemen juga turut liburan. Yoyok mengungkapkan, tengah menjalin komunikasi intens dengan pemain untuk memperkuat PSIS.
"Untuk pemain lama kami masih komunikasi untuk memberikan mereka jaminan musim depan. Nanti setelah selesai liburan dan Tahun Baru, sekarang berikan mereka istirahat dulu," kata Yoyok.
Pihak manajemen juga sedang menunggu evaluasi menyeluruh dari pelatih. Termasuk penambahan pemain baik asing maupun lokal. Namun Yoyok tidak menampik bahwa manajemen tengah melakukan pendekatan dengan beberapa pemain baru.
"PSIS jauh lebih diminati daripada musim lalu. Banyak pemain menawarkan diri kepada kami," ujarnya.
Kini, PSIS menaikkan target mereka pada musim depan. Sebelumnya, manajemen hanya menargetkan Mahesa Jenar bertahan di Liga 1.
"Musim depan tidak muluk-muluk, target delapan besar. Sebab musim depan masih separuh main musafir di Magelang, jadi itu cukup berat," papar Yoyok.
Yoyok mengakui hanya memberikan target realistis pada timnya. Karena menurutnya, PSIS belum siap untuk menjadi juara.
"Tujuan juara 2020, orang belum punya modal masa juara, tidak mungkinlah. Kita realistis saja target delapan besar," kata Yoyok.