REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Menghadapi masa libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 (Nataru), pasokan gas elpiji tiga kilogram di Kota Cirebon dipastikan aman. Para pedagang pun diminta untuk tidak menjual gas melon itu dengan harga di atas Rp 20 ribu per tabung.
Kabag Perekonomian Setda Kota Cirebon, Sosro Harsono, mengatakan kebutuhan gas melon pada libur Nataru di Kota Cirebon akan mengalami peningkatan. Sebab, banyak warga dan wisatawan yang akan berkunjung ke Kota Cirebon.
Sosro mengungkapkan, berdasarkan informasi yang diterimanya, Pertamina akan menambah pasokan gas melon untuk wilayah III Cirebon pada 25 Desember 2018 sampai 1 Januari 2019. Jumlahnya, mencapai 200 persen dari alokasi harian.
"Insya Allah kelangkaan tidak akan terjadi karena Pertamina juga merespon cepat dengan menambah pasokan hingga 200 persen dari alokasi harian biasanya," kata Sosro, saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama Himpunan Pengusaha Swasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Cirebon, ke sejumlah agen gas melon di Kota Cirebon, Rabu (19/12).
Selain memastikan pasokan gas melon tersedia di masyarakat, dalam sidak itu Sosro juga meminta agar para pedagang tidak menetapkan harga gas melon terlalu tinggi. Untuk di tingkat warung atau pedagang, dia berharap agar gas melon dijual dengan harga tidak lebih dari Rp 20 ribu.
Sosro menjelaskan, perkiraan harga gas melon dari agen ke pangkalan sekitar Rp 14.500. Sedangkan dari pangkalan, harganya sekitar Rp 16 ribu. Karena itu, harga jual di tingkat pedagang warungan diharapkan tidak lebih dari Rp 20 ribu.
Sementara itu, Koordinator Daerah (Korda) Hiswana Migas Wilayah Cirebon, Gunawan Kalita, membenarkan bahwa Pertamina akan menambah alokasi pasokan gas melon untuk wilayah III Cirebon pada libur Nataru
"Itu sampai dua kali lipat dari pasokan normal," tukas Gunawan.
Berdasarkan data Hiswana Migas Wilayah Cirebon, realisasi pasokan gas melon untuk Kota Cirebon pada November lalu mencapai 236.880 tabung, Kabupaten Cirebon 1.714.720 tabung, Kabupaten Indramayu 1.246.000 tabung, Kabupaten Kuningan 773.360 tabung dan Kabupaten Majalengka 838.320 tabung.