REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor mendukung penuh rencana pembangunan pipa gas trans Kalimantan dengan skala prioritas khususnya di wilayah Pulau Kalimantan. Isran mengaku kurang sependapat bila pembangunan pipa gas trans Kalimantan itu harus diteruskan hingga ke Pulau Jawa.
"Butuh berapa ribu kilometer menyeberang lautan, biayanya terlalu mahal, cukup sampai Pulau Kalimantan saja," Kata Isran pada acara Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Senyiur Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (19/12).
Fokus Group Discusssion dengan tema Prospek Pengembangan Dan Peningkatan Pemanfaatan Gas Bumi digelar oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) bersama PT Bakrie & Brothers. Kegiatan tersebut dibuka oleh Gubernur Kaltim, Isran Noor dihadiri Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa, Dirut PT Bakrie & Brothers Bobby Gafur Umar, serta para perwakilan provinsi di Kalimantan.
Isran berharap FGD terkait pipa gas ini dilakukan berdasarkan data dan melihat prospek serta kemungkinan manfaat jangka menengah dan panjang bagi kehidupan di masyarakat Kalimantan.
"Analisis harus akurat dalam rangka membahas prospek pengembangan dan pemanfaatan gas bumi di Kalimantan. Silakan bicara untuk perkembangan ekonomi masyarakat khususnya Kaltim," kata Isran. Seperti diketahui rencana pembangunan pipa gas trans Kalimantan oleh pemerintah pusat melalui BPH Migas dan PT Bakrie & Brothers sudah pernah ditolak oleh Gubernur Kaltim sebelumnya, Awang Faroek Ishak.
Saat itu Awang khawatir potensi sumber daya alam (SDA) Kaltim akan terkuras dan hanya dinikmati daerah lain. Khususnya kekhawatiran Bontang sebagai sumber gas Kaltim akan menjadi kota mati jika gas benar-benar habis. Menurut Isran, penolakan tersebut wajar. Isran menilai alasan penolakan Gubernur sebelumnya terkait pembangunan pipa gas masuk akal.
"Kalau gas yang ada di Kota Bontang dibawa ke Jawa nanti Kaltim hanya dapat pipanya saja," ungkap Isran. Sejauh ini PT Bakrie & Brothers tercatat sebagai pemenang lelang rencana pembangunan pipa gas dari Kaltim menuju Kalsel sepanjang 1300 km.
Isran menegaskan siap mendukung rencana pembangunan tersebut dengan catatan, prioritasnya adalah pipa gas Kalimantan. Bahkan Isran siap pasang badan terkait perizinan pembangunan pipa gas trans Kalimantan.
"Tidak ada masalah, hari ini diusulkan, besok saya keluarkan, tandatangan. Kalau pipa gas (dari Kalimantan) Ke Jawa itu tidak masalah. Tapi prioritas dulu di Kalimantan. Kalau Bakrie kan sampai Kalsel saja, tidak nyambung langsung ke Jawa," ucap Isran.