Kamis 20 Dec 2018 01:40 WIB

AS Janjikan Miliaran Dolar untuk Amerika Tengah dan Meksiko

Pemerintah AS mendesak Meksiko agar menahan laju imigran.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Donald Trump
Foto: AP
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICOCITY -- Amerika Serikat berjanji akan memberikan miliaran dolar AS untuk pembangunan Amerika Tengah dan Meksiko. Janji ini sebagai bagian dari rencana penguatan perekonomian di kawasan tersebut dan menghalau imigran ilegal.

Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard mengatakan, Pemerintah AS sudah menjanjikan 5,8 miliar dolar AS untuk pembangunan Amerika Tengah. Selain itu juga meningkatkan investasi swasta di Meksiko melalui Overseas Private Investment Corporation (OPIC) sebesar 4,8 miliar dolar AS.

Investasi melalui OPIC sebesar 2 miliar dolar AS akan diberikan untuk pembangunan wilayah selatan Meksiko. Pemerintah Meksiko sudah berjanji mencari dana sebesar 25 miliar dolar AS untuk pembangunan wilayah selatan selama lima tahun ke depan.

"Kesepakatan yang telah ditetapkan ini artinya akan menggandakan investasi asing di selatan Mesiko pada 2019," kata Ebrard, Rabu (19/12). 

Baca juga, AS Usir Migran dan Tutup Gerbang Perbatasan dengan Meksiko.

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador berusaha membujuk Presiden AS Donald Trump untuk bekerja sama dengan Mesiko untuk membangun Honduras, El Salvador dan Guetamala. Selain itu juga membangun selatan Meksiko untuk menahan laju pergerakan orang menyeberangi perbatasan.

Namun Trump yang sempat mengancam akan menghentikan bantuan ke kawasan tersebut jika imigran ilegal tidak dibendung membuat banyak pihak ragu jumlah dana yang akan disediakan AS untuk kerja sama itu.

Bantuan baru yang dijanjikan kebanyakan berasal dari investasi swasta yang bergantung pada kelangsungan banyak proyek di sana.

"Akhirnya, kami melihat Meksiko dan AS berada di halaman yang sama dalam memahami dan menangani imigrasi dari Amerika Tengah sebagai isu kawasan, bukan sebuah permasalahan yang bisa diselesaikan oleh satu negara sendiri," kata Deputi Direktur Mexico Institute di Wilson Center, Christopher Wilson, Rabu (19/12).

Tapi masih banyak yang meragukan keberhasilan rencana yang diumumkan pada Selasa (18/12) kemarin. Pasalnya Trump, presiden yang diusung partai Republik yang berideologi konservatif-liberal. Sementara Lopez Obrador seorang politisi dari kelompok sayap-kiri. Banyak yang berpendapat kedua pemimpin negara tersebut akan mengalami bentrokan.

Meksiko dan Amerika Serikat sudah banyak melakukan pembicaraan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencegah imigran Amerika Tengah masuk AS melalui Meksiko. Pemerintah AS mendesak Mesiko untuk menahan para imigran saat suaka mereka sedang diproses tapi belum ada kesepakatan yang sudah dipastikan untuk hal ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement