REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Indonesia menjadi tamu kehormatan/ guest of honor Festival Janadriyah ke 33. Festival Janadriyah ke 33 yang digelar di Arab Saudi diharapkan dapat mempererat hubungan bilateral Indonesia dan Arab Saudi.
Hal ini diungkapkan Menko PMK Puan Maharani ketika beraudiensi dengan Menteri Garda Nasional Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Khalid Bin Abdulaziz Bin Ayyaf Al Muqrin. Dalam festival ini, Indonesia akan menampilkan keanekaragaman budaya dari Sabang hingga Merauke.
Indonesia, sebutnya, memberikan penampilan terbaik sebagai penghargaan atas undangan dari Kerajaan Arab Saudi untuk menjadi tamu kehormatan. “Pemerintah telah sekuat tenaga mempersiapkan dengan maksimal termasuk koordinasi nasional antar kementerian/lembaga pusat di Jakarta, koordinasi dengan pemerintah daerah, dan dengan pihak terkait lainnya, walau waktu penunjukan yang relatif singkat pada 18 September lalu,” kata dia.
Rencananya, Festival Janadriyah ke 33 akan dihadiri oleh Raja Salman dan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi. Festival Janadriyah sendiri adalah festival terbesar dan bergengsi dalam bidang kebudayaan dan sejarah di kawasan Timur Tengah yang diselenggarakan sejak 1985.
Festival ini dirintis 6 negara di jazirah Arab yang beranggotakan Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab yang tergabung dalam anggota Dewan Kerjasama Teluk (Gulf Cooperation Council (GCC).
Sebagai tamu kehormatan, Indonesia akan memaksimalkannya dengan menampilkan keanekaragaman budaya bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang terdiri dari lebih dari 300 etnik dengan bahasa masing-masing. “Dengan demikian, harapan kita bersama agar kedua bangsa bersaudara, Indonesia dan Arab Saudi, makin akrab dan makin saling mengerti satu sama lain,” ujarnya.
Pemerintah berharap, selain kerjasama di bidang kebudayaan, pengembangan sumber daya manusia dengan Arab Saudi pun dapat ditingkatkan. “Janadriyah ini akan menjadi batu loncatan menuju masa depan hubungan biletaral yang lebih erat, baik antar pemerintah maupun antar masyarakatnya,” ujar dia.
Pelayanan haji yang terus meningkat dari tahun ke tahun juga diapresiasi oleh Menko Puan. Hal ini merupakan salah satu portfolio yang menjadi tanggungjawabnya. Bahkan, selama 4 tahun ini, Menko Puan sangat intens berkoordinasi masalah haji dengan pihak Arab Saudi. Pada kesempatan ini, Pangeran Khalid menjanjikan untuk terus meningkatkan pelayanan haji dan berharap kiranya, Menko Puan dapat menunaikan haji kembali.
Sebelum beraudiensi dengan Pangeran Khalid, Menko Puan didampingi Dubes RI dan delegasi Indonesia melakukan peninjauan Pavilion Indonesia. Pada kesempatan itu, Menko Puan sempat memberikan masukan agar penataan stand lebih baik lagi.