REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Keberadaan papan reklame dengan ukuran besar yang berada di Jalan Raya Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), menuai protes dari Asosiasi Pariwisata Islam Indonesia (APII).
Ketua Umum APII Fauzan Zakaria mengatakan, protes terhadap papan reklame datang dari masyarakat yang keberatan dengan isi dari reklame tersebut karena mengandung konten pornografi.
"Sangat jelas dan terang bahwa ada ajakan untuk datang meminum keras sepuasnya dengan harga Rp 150 ribu setiap Jumat dengan gambar tiga perempuan yang menurut kami sudah termasik bagian pornografi yang dadanya hampir sebagian terbuka," ujar Fauzan di Kantor APII, Mataram, NTB, Kamis (20/12).
Fauzan menjelaskan, papan reklame yang dipasang sebagai bagian promosi salah satu hotel di Kota Mataram itu sangat menyakiti hati masyarakat, terutama ajakan meminum minuman keras pada Jumat.
Fauzan menyampaikan, keberadaan reklame dengan unsur pornografi sangat menodai semangat pariwisata NTB yang dikenal dengan jargon wisata halal terbaik.
"Intinya semua protes keberatan terhadap billboard yang terpasang di salah satu pojok destinasi wisata kita, sangat tidak sesuai dengan ruh pariwisata NTB yang sudah berhasil di branding di nasional dan internasional sebagai destinasi halal terbaik dunia," ucap Fauzan.
Ketua DPD APII Lombok Barat Mastur mengatakan, reklame tersebut sudah terpasang sejak satu bulan lalu dan sudah diturunkan oleh Pemkab Lombok Barat atas masukan DPD APII Lombok Barat.
"Kita sepakat pada Rabu (19/12) turunkan itu, itu promosi hotel di Kota Mataram, kenapa dia malah pasang hal itu di Lombok Barat, warga sekitar keberatan," kata Mastur.