REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut elektabilitas Partai Golkar terus meningkat, setelah sempat terpuruk karena kasus korupsi. Dalam silaturahmi Partai Golkar yang dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla dan elit Golkar lainnya, Airlangga mengklaim hasil survei Golkar terbaru menunjukan perolehan suara Golkar mencapai 16,8 persen dari target Golkar 18 persen.
"Setelah terpuruk di kisaran 7-8 persen pada titik nadir prahara di awal tahun ini, perolehan kursi Partai Golkar kini telah meningkat cukup pesat, mencapai angka 16,8 persen," ujar Airlangga di Hotel Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta, Selatan, Kamis (20/12).
Tak hanya itu, Airlangga juga mengklaim posisi pemilih partai Golkar yang memilih Presiden Jokowi juga menunjukkan peningkatan. Menurutnya, dari 15 persen di Januari 2018, kini telah mencapai 75 persen per November.
"Hampir setahun kita bekerja keras dan alhamdulillah tanda-tandanya sudah cukup baik. Tentu saja, kita tidak boleh berpuas diri," ujar Airlangga.
Sebab, menurutnya, ssetiap penelitian atau survei bisa keliru. Karena itulah, ia meminta seluruh kader harus tetap menjaga semangat untuk bekerja lebih untuk Pemilu 2019.
"Kita semua akan bekerja lebih keras lagi, lebih kreatif lagi, untuk membuktikan bahwa Partai Golkar adalah sebuah kekuatan politik yang sanggup merebut hati rakyat dan terus bertahan sebagai partai papan atas yang dihormati oleh semua kalangan," kata Airlangga.
Dalam silaturahmi tersebut hadir Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tanjung, Ketua DPR Bambang Soesatyo, dan jajaran elit Golkar lainnya. Hadir saat itu juga mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) yang telah resmi bergabung ke Partai Golkar.