Jumat 21 Dec 2018 00:28 WIB

Warga Palestina Gelar Shalat Gaib untuk Muslim Uighur

Shalat gaib dan doa bersama tersebut merupakan bentuk solidaritas.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
Muslim Uighur dan aparat keamanan di Cina (ilustrasi)
Foto: AP
Muslim Uighur dan aparat keamanan di Cina (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Ratusan warga Palestina menggelar shalat gaib dan doa bersama untuk Muslim Uighur, pada Rabu (19/12). Etnis tersebut diduga ditahan di kamp-kamp dan diminta untuk melakukan kerja paksa oleh Pemerintah Cina di Provinsi Xinjiang.

Aksi yang digagas oleh Yayasan Nusantara Palestina Center ini dilakukan oleh warga Gaza di Masjid Umari, Gaza utara. Shalat gaib dan doa bersama tersebut merupakan bentuk solidaritas dari mereka untuk Uighur.

"Terharu saya meneteskan air mata bukan karena banyaknya jumlah jamaah Gaza yang lakukan shalat ghaib dan mengangkat kedua tangan untuk mengaminkan doa, tapi karena nikmat ukhuwah dan persahabatan yang tak bisa dinilai atau ditukar dengan uang atau materi," ujar Pendiri Yayasan Nusantara Palestina Center Abdillah Onim, dalam pernyataan resmi yang diterima Republika.co.id, Kamis (20/12).

Menurut dia, berkemanusiaan bukan persoalan siapa yang terdepan dalam berbuat, tetapi soal bagaimana rasa kemanusiaan mudah tergerak dan mengajak orang lain untuk ikut tergerak juga. "Jika satu penghuni dunia terdapat setitik rasa kemanusiaan maka dunia akan damai," kata dia.

Laporan soal kondisi mengenaskan etnis Uighur yang mengalami penahanan dalam kamp-kamp re-edukasi di Xinjiang terus bermunculan. Belakangan, sejumlah media internasional mengungkapkan Pemerintah Cina telah mempekerjakan paksa para tahanan etnis Uighur dan Kazakhs di kamp-kamp re-edukasi tersebut.

Namun, Pemerintah Cina menolak tudingan masyarakat internasional bahwa rezimnya telah melanggar hak asasi manusia (HAM) terhadap etnis Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang. Pemerintah Cina beralasan, tindakan tegas tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran ideologi radikal di kalangan masyarakat Uighur.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement