Jumat 21 Dec 2018 06:02 WIB

AS Diperkirakan Akhiri Operasi Serangan Udara Lawan ISIS

Keputusan AS mengakhiri operasi serangan terhadap ISIS memunculkan kekhawatiran.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nur Aini
Anggota ISIS ketika melakukan parade di Raqqa, Suriah.
Foto: AP Photo
Anggota ISIS ketika melakukan parade di Raqqa, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pejabat Amerika Serikat (AS) kepada Reuters mengatakan, perintah Presiden AS Donald Trump untuk menarik pasukan dari Suriah diperkirakan menandakan berakhirnya operasi serangan udara AS melawan ISIS. Namun, keputusan akhir belum dibuat dan tidak mengabaikan dukungan untuk sekutu di Suriah. Prancis misalnya, mereka akan terus berjuang di Suriah melawan ISIS.

Keputusan Presiden Trump pada Rabu lalu untuk menarik pasukan AS dari Suriah mengejutkan banyak pihak. Keputusan tersebut memicu kritik dari orang-orang Partai Republik dan membuat khawatir sekutu AS.

Keputusan mengakhiri operasi serangan udara AS membuat khawatir, sebab ISIS bisa mendapatkan ruang untuk berkumpul kembali. Padahal, ISIS telah kehilangan hampir seluruh wilayah yang pernah dikuasainya.

Pengumuman penarikan pasukan darat belum tentu mengakhiri serangan udara AS. Sebab aset utama pasukan udara AS tidak berbasis di Suriah. Pasukan udara AS terbang ke Suriah dari negara-negara terdekat. Pusat operasi udara AS untuk perang udara terletak di Qatar.

Menurut data angkatan udara, serangan udara yang pimpinan AS sangat penting untuk memukul mundur ISIS dan menekan ISIS di Irak dan Suriah. Lebih dari 100 ribu bom dan rudal menembaki sasaran di Irak dan Suriah sejak 2015.

Para pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa waktu berakhirnya operasi perang udara akan berkaitan dengan penarikan pasukan AS. Tetapi, pejabat AS menolak untuk menyampaikan waktu penarikan pasukan.

Tidak jelas apakah ada kemungkinan untuk mengubah keputusan Trump menarik pasukan karena Trump tidak berbicara di depan umum secara langsung. Tapi, militer AS cenderung bila memungkinkan, mendukung sekutu yang sedang memerangi musuh bersama.

Namun, Pentagon menolak berspekulasi tentang hal tersebut. "Selama ada pasukan AS di lapangan kami akan melakukan serangan udara dan artileri untuk mendukung pasukan kami, kami tidak akan berspekulasi tentang operasi masa depan," kata Pusat Komando AS.

Aset pasukan udara AS sangat penting, tidak hanya untuk serangan ofensif terhadap ISIS tetapi juga untuk membantu pasukan AS di lapangan. Peran pasukan udara AS itu dikenal sebagai kekuatan pelindung. Pasukan udara AS sangat penting untuk memastikan keluarnya pasukan AS secara teratur dan aman dari Suriah.

Baca: Prancis Beda dengan AS, Anggap ISIS Belum Kalah

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement