Jumat 21 Dec 2018 15:33 WIB

Pertamina dan Hiswana Migas Tambah Pasokan 47.600 Elpiji

Pangkalan elpiji diminta tetap melayani masyarakat selama masa libur Nataru.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Gita Amanda
Pekerja memindahkan tabung gas elpiji 3 kg. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pekerja memindahkan tabung gas elpiji 3 kg. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- PT Pertamina (Persero) dan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Wilayah Banyumas yang membawahi empat kabupaten di wilayah eks Karesidenan Banyumas, akan menyiagakan seluruh agen dan pangkalannya. Ini dilakukan untuk menjamin tersedianya pasokan gas elpiji selama libur panjang Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Kabupaten Banyumas.

''Di wilayah eks Karesidenan Banyumas, ada 1.938 pangkalan yang kita siagakan,'' jelas Sales Executive (SE) LPG dan Gas Product Rayon VII, Regional IV PT Pertamina (Persero), Agung Surya Pranata, Jumat (21/12).

Dengan demikian, jelas Agung, selama masa libur Natal dan Tahun Baru, tidak boleh ada pangkalan dan agen yang libur. ''Ya, tidak harus buka 24 jam sehari. Namun mereka tidak boleh libur, sehingga bisa tetap melayani masyarakat yang membutuhkan elpiji,'' jelasnya.

Dia menyebutkan, pangkalan elpiji yang berhubungan langsung dengan masyarakat, tidak hanya menjual elpiji tiga kilogram yang mendapat subsidi dari pemerintah. Melainkan juga menyediakan elpiji nonsubsidi, seperti elpiji kemasan lima kilogram maupun 12 kilogram.

Menurutnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, selama masa libur, Pertamina telah menambah stok pasokan elpiji tiga kilogram untuk wilayah eks Karesidenan Banyumas sebanyak 47.600 tabung. Jumlah ini mengalami kenaikan sekitar delapan persen dari pasokan normal bulanan.

''Tambahan stok pasokan sebanyak ini, kami perkirakan akan sangat mencukupi kebutuhan masyarakat. Apalagi, sampai saat ini tidak terdeteksi adanya kelangkaan pasokan elpiji tiga kilogram di wilayah eks Karesidenan Banyumas,'' katanya.

Dengan demikian dia menyebutkan, tambahan pasokan tersebut hanya bersifat fakultatif. Artinya, hanya sebagai buffer stok. Bila dibutuhkan maka akan disalurkan, namun bila tidak dibutuhkan akan tetap sebagai buffer stok. 

Menurutnya, tambahan stok elpiji tiga kilogram sebanyak 47.600 tabung tersebut, terbagi untuk empat kabupaten. Antara lain untuk Kabupaten Banjarnegara sebanyak 9.520 tabung, Cilacap 47.400, Purbalingga 12.320 tabung, dan sisanya untuk Kabupaten Banyumas.

Agung juga mengatakan, pihaknya telah membentuk satuan tugas untuk memastikan kelancaran distribusi elpiji maupun Bahan Bakar Minyak (BBM). Satgas ini disiagakan mulai 18 Desember lalu, hingga 8 Januari 2019.

Dalam hal penyediaan BBM, dia menyebutkan, pihaknya memperkirakan konsumsi gasoline selama masa natal dan tahun baru akan mengalami peningkatan 20 persen. Namun untuk konsumsi solar, kemungkinan akan mengalami penurunan enam persen. 

''Berbagai kebijakan sudah kita tetapkan untuk menjamin kelancaran distribusi BBM. Antara lain, kita menyiapkan 74 mobil tangki, membuat kantor BBM di sekitar SPBU Rawalo dan Tambak, serta menyiapkan tim mobil,'' jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement