REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan pemimpin Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono di kediaman SBY di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (21/12). Pertemuan ini seolah menjawab spekulasi soal tidak harmonisnya hubungan Demokrat dengan tim pendukung Prabowo.
Partai Demokrat sendiri sejak awal telah memutuskan memberikan kebebasan kepada kader di daerah untuk mendukung kandidat lain. Hal ini yang membuat Gerindra bertanya-tanya termasuk soal sikap SBY yang belum mau mengkampanyekan Prabowo secara terang-terangan.
SBY mengatakan, pertemuannya dengan Prabowo memiliki tujuan untuk melakukan sinergi untuk ikhtiar memenangkan perjuangan politik baik dalam pemilu legislatif maupun pemilu presiden dan wakil presiden yang akan dilakukan secara serentak pada tahun 2019. SBY dan Prabowo menyadari bahwa dua hal itu sangatlah penting.
"Oleh karena itu, ini kesempatan yang baik setelah kurang lebih tiga bulan, kami tidak melaksanakan pertemuan. Sore hari ini kami memiliki pandangan yang sama bahwa tujuan perjuangan politik dalam pemilu serentak ini adalah suksesnya pemilihan presiden (pilpres) dan juga suksesnya pemilu legislatif (pileg)," ujar SBY kepada wartawan setelah pertemuan itu.
Ketua Umum Partai Demokrat itu menegaskan, Demokrat akan melakukan koordinasi, kerja sama, dan sinergi yang baik dalam koalisi untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini tentunya menjadi bagian dari strategi partai untuk memenangkan pemilu tahun 2019.
Baca juga, Prabowo Sebut Ilmu Intelijen SBY Tajam.
SBY juga menyebutkan, dalam pertemuan tersebut ia dan Prabowo sepakat mulai Januari hingga April mendatang, pihak oposisi akan fokus menyampaikan visi-misi, tawaran program kerja, dan kebijakan.
"Insya Allah kurang lebih 3,5 bulan mendatang kami akan fokus utamanya Pak Prabowo sebagai calon presiden untuk menjelaskan kepada rakyat Indonesia yang akan memilih nanti siapa presiden dan wakil presiden yang nanti diyakini bisa memimpin negeri ini lima tahun mendatang lebih baik lagi," jelas SBY.
Oleh karena itu yang disampaikan Prabowo lebih kepada visi misi serta tawaran program dan kebijakan untuk menjawab aspirasi rakyat.
Prabowo mengatakan SBY merupakan tentara yang penuh perhitungan. Ia yakin tindakan SBY didasari perhitungan matang. Termasuk untuk memberi dukungan padanya di Pilpres 2019.
"Saya tidak ragu dengan komitmen SBY, beliau seorang pemimpin, negarawan, mantan jenderal tentara. Ada perhitungan. Ada saatnya sinergi makin kuat terasa. Kita bangun mesin dari bawah," katanya pada wartawan usai pertemuan dengan SBY.
Ia membantah isu ketidakakuran dengan SBY. Selama ini, ia mengklaim pertemuan teknis sering dilakukan antara timnya dengan tim SBY. Sehingga keduanya tak perlu langsung bertemu.
"Jangan anggap ini pertemuan luar biasa. Ini pertemuan teknis sering dari tim dan Sekjen kami. Kita optimis. SBY sudah keliling banyak Kabupaten rakyat ingin perubahan dan perbaikan hidup. Kami akan lakukan itu," ujarnya.
Ketum Gerindra itu menyambut baik dukungan Demokrat sebagai kekuatan besar pada koalisi Indonesia Adil Makmur. "Dukungan SBY dan Demokrat merupakan dorongan kuat buat kita," ucapnya. Rizky Suryarandika
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN), Andre Rosiade mengungkapkan hubungan Capres 02 Prabowo Subianto dan Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berjalan baik.
Bahkan SBY diklaim bakal turun tangan mengkampanyekan Prabowo mulai Januari 2019. Andre menekankan, Gerindra dan Demokrat punya suasana batin yang solid.
"Pak SBY menunjukkan komitmen yang luar biasa akan turun langsung menangkan pak Prabowo. Insya Allah Januari sudah terlihat bahwa dalam pertemuan yang dihadiri ketua umum partai pak SBY juga akan turut," katanya pada wartawan usai pertemuan SBY dan Prabowo, Jumat (21/12).
Ia membantah bahwa Demokrat tak mendukung Prabowo selama ini. Ia mengungkapkan SBY berkeliling Indonesia sambil mengkampanyekan Prabowo. Andre merasa kampanye SBY untuk Prabowo itu tak selalu terlihat media.
"Kelilingnya pak SBY dan AHY dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat dan mensosialisasikan pak Prabowo dan bang Sandi selama ini. Tapi memang tidak terlalu kelihatan oleh publik, Insya Allah mulai Januari pak SBY akan bersama-sama (Prabowo) langsung," tuturnya.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arsul Sani berharap Ketua Umum Partai Demokrat SBY menyampaikan masukan kepada Calon Presiden Prabowo Subianto secara langsung.
Arsul meminta agar SBY memberi masukan kepada meminta Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga mengurangi kampanye yang sifatnya provokatif dan berisi ujaran kebencian.
"Kami juga berharap juga bahwa Pak SBY itu juga bisa menyampaikan. Karena ketemunya dengan Pak Prabowo tentu menyampaikannya kepada Pak Prabowo, agar kampanye yang sifatnya provokatif, ujaran kebencian, fitnah dan lain sebagainya itu, dihentikan, dikurangi, diminimalisir," ujar Arsul di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (21/12).