REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno (IP) meminta lembaga penyiaran, khususnya televisi dan radio, untuk lebih peka untuk mematuhi normal sosial, agama, dan budaya dalam memproduksi konten siaran.
IP memandang bahwa perilaku masyarakat, khususnya anak-anak muda, saat ini merupakan cerminan dari kualitas tayangan di televisi atau radio. Hal ini karena kedua media penyiaran tersebut masih punya ruang yang luas dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
"Karakter kita juga sedikit banyak dipengaruhi dari siaran yang ditonton. Silakan lihat anak-anak sekarang, apa yang dilakukannya bercermin dari apa tontonannya. Dampaknya luas. Makanya, perlu ada pengawasan yang ketat," jelas IP saat membuka Anugerah KPID Sumbar 2018 di Padang, Jumat (22/12) malam.
IP juga meminta pengelola lembaga penyiaran untuk 'ikhlas' diawasi oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID). Menurutnya, pengawasan bukan semata demi menaati aturan perundang-undangan saja namun memberikan motivasi bagi stasiun TV dan radio untuk memproduksi konten yang mendidik. Ia melihat bahwa konten penyiaran saat ini masih bernuansa hiburan saja, menyisihkan konten yang bernilai pendidikan dan informatif.
"Makanya media ini harus dipantau. Yang berprestasi tentu diberikan award agar termotivasi lebih baik lagi," katanya.