Ahad 23 Dec 2018 12:03 WIB

MAI Khitankan 750 Anak Yatim Dhuafa se-Jabodetabek

MAI menargetkan 2.500 anak yatim dhuafa se-Indonesia akan dikhitan.

MAI menggelar khitanan massal.
Foto: Mandiri Amal Insani
MAI menggelar khitanan massal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation menggelar Khitanan Massal Anak Indonesia 2018. Khitanan melibatkan 750 anak yang berasal dari kalangan yatim dan dhuafa, Sabtu, (22/12) lalu.

Sejak pagi, anak-anak yang didampingi oleh orang tuanya mulai menyerbu lokasi khitan yang terletak di Jalan Gatot Subroto,Jakarta. Mereka kisaran berumur 3 – 13 tahun dan datang dari wilayah seputar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation adalah sebuah lembaga amil zakat yang tugasnya menghimpun dana zakat, infak, sedekah dan wakaf dari para donatur lalu menyalurkannya kembali kepada yang membutuhkan. MAI memiliki program yang dikelompokkan menjadi lima bina yaitu bina ekonomi, bina sarana fisik, bina kesehatan, bina ilmu, dan bina sosial.

Khitanan Massal Anak Indonesia 2018 merupakan bagian dari bina kesehatan. Program tahunan tersebut merupakan wujud kepedulian terhadap anak Indonesia yang orang tuanya memiliki keterbatasan biaya dalam melaksanakan salah satu kewajiban kaum laki-laki yang disyariatkan oleh Islam yaitu khitan. Program ini hasil kerja sama antara MAI Foundation dengan Bank Mandiri.

Program Khitanan Massal dengan tema "Membangun Generasi Wujudkan Memakmurkan Negeri" dilangsungkan di berbagai wilayah yang tersebar di Indonesia. Selain di DKI Jakarta, khitan juga dilakukan di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara dan Papua.

Mandiri Amal Insani menargetkan 2.500 anak yatim dan dhuafa seluruh Indonesia akan dikhitan. Jumlah ini mengalami kenaikan dibanding tahun lalu yang hanya 1900 anak.

“Terima kasih kepada orang tua yang sudah memercayakan putra-putranya yang soleh untuk mengikuti program khitanan massal ini,” kata Tedi Nurhikmat, Ketua Umum MAI Foundation, seperti dalam siaran persnya.

Khitanan massal MAI Foundation menggunakan metode khitan laser yang minim rasa sakit, tidak menimbulkan banyak pendarahan dan prosesnya cepat atau hanya sekitar lima menit. Untuk tim medis, MAI mengerahkan sekitar 30 dokter yang berasal dari Yayasan Kesehatan Mandiri, Klinik Syabil Medika, LKC Dompet Dhuafa dan Yayasan Hijau Putih.

Oleh karenanya, Tedi juga meminta para orang tua agar tidak perlu khawatir karena buah hati mereka ditangani oleh tim dokter yang ahli dalam bidangnya. Tim medis adalah mitra terpercaya MAI dalam membantu suksesnya acara khitanan massal dari tahun ke tahun.

“Suksesnya acara ini tentunya tidak lepas dari peran serta donatur yang telah mendonasikan sebagian hartanya untuk menolong saudara kita yang membutuhkan,” ucap Abdul Ghofur, Direktur MAI Foundation.

Ghofur mewakili MAI pun mengucapkan terima kasih kepada donatur yang telah mendonasikan sebagian dari hartanya untuk dalam Donasi Big Reward.

“Donasi yang telah disalurkan kepada kami untuk khitan 2500 anak yatim dhuafa itu merupakan hadiah akhir tahun terbesar bagi adik-adik di sini dan saudara kita di luar DKI Jakarta,” jelas Ghofur lagi.

Selain dikhitan, para peserta pun akan mendapatkan uang saku, uang transport, dan bingkisan berupa; sarung, koko, peci, tas dan perlengkapan sekolah. Selama menunggu antrean khitan, para peserta khitan juga dihibur oleh penampilan dongeng ceria, sulap dan pemutaran film anak.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement