Sabtu 22 Dec 2018 23:28 WIB

Klarifikasi BMKG Soal Isu Tsunami di Pantai Anyer

BMKG tak mencatat ada pergerakan seismik.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Teguh Firmansyah
Bangunan warung hancur di tepi jalan raya Anyer, Sabtu (22/12). Sekitar pukul 21.45 gelombang ombak pasang menerpa Pantai Anyer, Banten.
Foto: Indira Rezkisari
Bangunan warung hancur di tepi jalan raya Anyer, Sabtu (22/12). Sekitar pukul 21.45 gelombang ombak pasang menerpa Pantai Anyer, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beredar kabar terjadi peristiwa tsunami di Pantai Barat Provinsi Banten pada Sabtu (22/12) sekitar pukul 21.27 WIB.  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan, tak ada peristiwa seismik dari analis rekaman.

"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG  Rahmat Triyono dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (22/12).

Baca juga, Anyer Diterpa Gelombang Pasang. 

Berikut keterangan lengkap BMKG;

1. Berdasarkan informasi peristiwa tersebut, BMKG segera melakukan analisis rekaman data sinyal seismik di beberapa sensor seismik terdekat dengan lokasi terjadinya tsunami.

2. Berdasarkan analisis sinyal seismik tidak didapatkan adanya rekaman gempa bumi pada waktu yang berdekatan dengan waktu terjadinya tsunami di sekitar Banten dan Lampung.

3. Berdasarkan hasil pengamatan tidegauge (sementara), didapatkan data sebagai berikut:

a. Tidegauge Serang tercatat pukul 21.27 WIB ketinggian 0.9m

b.  Tidegauge Banten tercatat pukul 21.33 WIB ketinggian 0.35m

c. Tidegauge Kota Agung Lampung tercatat pukul 21.35 WIB ketinggian 0.36m

d. Tidegauge Pelabuhan Panjang tercatat pukul 21.53 WIB ketinggian 0.28m

4.  Peristiwa ini tidak disebabkan oleh aktifitas gempabumi tektonik.

Lewat kicauan di Twitter, BMKG juga menjelaskan, apa yang terjadi di Anyer merupakan peristiwa pasang.  "#BMKG tidak mencatat adanya gempa yang menyebabkan tsunami malam ini. Yang terjadi di Anyer dan sekitarnya bukan tsunami, melainkan gelombang air laut pasang. Terlebih malam ini ada fenomena bulan purnama yang menyebabkan air laut pasang tinggi. Tetap tenang."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement