REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kabar air laut di perairan Selat Sunda wilayah pesisir Selatan Provinsi Lampung naik ke daratan beredar di masyarakat dan media sosial pada Sabtu (22/12) pukul 22.45 WIB.
Keterangan yang diperoleh Republika.co.id pada Sabtu (23/12) malam, warga di sekitar pesisir Selatan Provinsi Lampung menyatakan air laut mulai naik ke daratan pada malam hari.
Hal tersebut terpantau di sebuah tempat wisata Grand Elty, Kalianda, yang berada di bibir laut Selat Sunda. “Saya dapat gambar dari orang bahwa air laut sudah naik di sekitar Grand Elty,” kata Cholidi, warga Bandar Lampung.
Sedangkan seorang warga Bandar Lampung, yang baru pulang dari berlibur di Jawa menyatakan, gelombang laut di perairan Selat Sunda mulai tinggi. “Saya baru pulang dari menyeberang di dari Merak ke Bakauheni, memang gelombang tinggi,” kata Eka, Kota Sepang, Bandar Lampung.
Menurut dia, ia mendengar kabar banyak warga di sekitar Pulau Anyer yang telah mengungsi ke tempat tinggi, karena air laut mulai naik ke daratan. Namun, ia belum dapat memastikan air laut naik tersebut seperti gelombang tsunami.
Baca juga, Anyer Diterpa Gelombang Pasang.
Kepala BMKG Maritim Panjang Lampung Sugiono belum menjawab konfirmasi Republika.co.id pada Sabtu malam. Namun BMKG membantah telah terjadi gelombang tsunami. "#BMKG tidak mencatat adanya gempa yang menyebabkan tsunami malam ini. Yang terjadi di Anyer dan sekitarnya bukan tsunami, melainkan gelombang air laut pasang. Terlebih malam ini ada fenomena bulan purnama yang menyebabkan air laut pasang tinggi. Tetap tenang.”