Ahad 23 Dec 2018 12:50 WIB

Tim Seventeen Terhambat Akses Sulit ke Lokasi Bencana

Anggota dan kru Seventeen yang selamat masih trauma.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Ani Nursalikah
Vokalis band Seventeen, Riefian Fajarsyah, meminta doa untuk rekan dan istrinya yang terkena tsunami Selat Sunda.
Foto: Instagram
Vokalis band Seventeen, Riefian Fajarsyah, meminta doa untuk rekan dan istrinya yang terkena tsunami Selat Sunda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grup Band Seventeen menjadi korban bencana tsunami di Pantai Barat Banten pada Sabtu (22/12) malam. Hingga saat ini tim keluarga besar Seventeen belum bisa menjangkau para anggota dan kru Seventeen yang menjadi korban bencana.

"Akses keluar masuknya sulit," ungkap salah satu tim keluarga besar Seventeen Yulia Dian saat dihubungi Republika.co.id,Ahad (23/12).

Yulia mengatakan timnya sudah berangkat menuju lokasi bencana sejak Ahad (23/12) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Akan tetapi hingga Republika.co.id menghubungi Yulia, tim Seventeen belum bisa menjangkau lokasi bencana karena akses menuju lokasi tersebut masih tertutup.

"Untuk ke lokasi belum bisa, terhalang bencana," kata Yulia.

Yulia mengatakan anggota dan kru Seventeen yang selamat masih berada di klinik, penampungan dan rumah warga yang terletak sekitar 2-3 kilometer dari lokasi kejadian. Beberapa di antara mereka ada yang mengalami luka.

"Manajernya sobek di kepala," kata Yulia.

Secara umum, para anggota dan kru Seventeen yang selamat masih trauma. Akan tetapi, Yulia mengatakan mereka juga masih berupaya mencari teman-teman lain yang hilang dan belum ditemukan.

Yulia mengatakan ada empat orang anggota dan kru Seventeen yang masih hilang. Keempat orang tersebut adalah Herman Sikumbang (gitaris), Andi Windu (pemain drum), Ujang (kru) dan istri dari vokalis Seventeen Ifan, Dylan Sahara. Yulia berharap teman-temannya yang masih dalam pencarian ini bisa ditemukan dalam keadaan selamat.

"Mohon bantu doa supaya teman kita yang lain ketemu," kata Yulia.

Yulia juga berharap tim keluarga besar Seventeen bisa segera mencapai lokasi kejadian dan bertemu dengan para korban selamat. Dengan begitu, tim keluarga besar Seventeen bisa segera membantu proses evakuasi dan membawa para korban kembali ke Jakarta.

"Akan segera dibawa (ke Jakarta)," kaat Yulia.

Bencana di Pantai Barat Banten terjadi pada Sabtu (22/12) pada pukul 20.27 WIB. Tsunami diperkirakan terjadi karena adanya longsor bawah laut akibat pengaruh erupsi Gunung Anak Krakatau bersamaan dengan adanya gelombang pasang akibat bulan purnama.

Hingga Ahad (23/12) pukul 07.00 WIB, tercatat ada 43 korban meninggal dunia DAN 584 korban luka. M Awal Purbani alias Bani (pemain bass Seventeen) dan Road Manager Seventeen Oki Wijaya turut menjadi korban tewas dalam peristiwa ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement