Ahad 23 Dec 2018 19:50 WIB

Misbakhun: Kader Golkar Harus Kompak Menangkan Pemilu 2019

Setiap kader harus aktif memenangkan Partai Golkar dan Jokowi-Ma'ruf.

Anggota Komisi XI DPR Fraksi Partai Golkar, Mukhamad Misbakhun (kiri)
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Anggota Komisi XI DPR Fraksi Partai Golkar, Mukhamad Misbakhun (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Golkar Mukhammad Misbakhun mengingatkan para kader partainya untuk bersama-sama bekerja keras dan kompak pada Pemilu 2019. Setiap kader harus aktif memenangkan Partai Golkar serta pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pemilu 2019.

"Saat ini bukan waktunya untuk berleha-leha, karena setiap kader harus aktif memenangkan Partai Golkar di pemilu legislatif serta memenangkan pasangan capres-cawapres Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin pada pemilu presiden 2019," kata Mukhammad Misbakhun, seperti dikutip melalui pernyataan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Ahad (23/12).

Misbakhun mengatakan hal itu saat menghadiri kegiatan Serap Aspirasi dan Konsolidasi Struktur DPD dan Sayap Partai Golkar Kota Probolinggo, di Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (22/12). Rapat konsolidasi tersebut, dihadiri sekitar 600 kader Partai Golkar. Hadir juga tamu undangan Ketua DPD Partai Golkar Kota Probolinggo Audi Firmana, Wakil Ketua DPRD Kota Probolinggo Mukhlas Kurniawan, serta caleg DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi Partai Golkar Adi Wibowo.

Pada kesempatan tersebut, Misbakhun menegaskan, seluruh kader agar bekerja keras dan bergotong royong mulai dari tingkat kota, kecamatan, sampai ke tingkat kelurahan, bersama-sama berkonsolidasi dan bersinergi untuk memenangkan Partai Golkar di Kota Probolinggo. Anggota Komisi XI DPR RI ini menambahkan, kedatangannya pada rapat konsolidasi itu guna memastikan kesiapan mesin politik Partai Golkar di Kota Probolinggo.

Calon anggota legislatif (caleg) DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Timur II yang meliputi Pasuruan dan Probolinggo itu menegaskan, Partai Golkar harus bisa memanen suara pemilih di pemilu legislatif dan memenangkan Jokowi-Ma'ruf pada pemilu presiden. "Saya harus memperkenalkan kembali kepada seluruh kader sebagai caleg DPR RI periode 2019-2024 nomor urut 1. Partai Golkar sudah jelas akan memenangkan pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma¿ruf," tegas Misbakhun.

Politikus kelahiran Pasuruan itu menuturkan, untuk memenangkan Partai Golkar pada pemilu 2019, membutuhkan soliditas kader. "Ini artinya kita siap bekerja bersama-sama untuk memenangkan Partai Golkar di Kota Probolinggo," ujarnya. 

Khusus Partai Golkar di Kota Probolinggo dan Kabupaten Probolinggo, Misbakhun menyatakan partai berlambang pohon beringin itu harus menang. Terlebih, mesin politik Partai Golkar di Pasuruan dan Probolinggo sudah terbukti saat Pemilihan Gubernur Jawa Timur tahun 2018. 

Misbakhun meyakini kerja politiknya bersama kader-kader Partai Golkar di Probolinggo dan Pasuruan dalam memenangkan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak pada pemilihan kepala daerah (pilkada) Jawa Timur tahun 2018, merupakan indikator yang jelas tentang kesiapan dan soliditas. Karena itu, dia mengharapkan keberhasilan tersebut berlanjut di Pilpres 2019.

"Saya yakin ini adalah modal politik yang besar untuk memenangkan Pak Jokowi baik di Probolinggo dan Tapal Kuda. Saya akan mengupayakan Pak Jokowi hadir di wilayah Tapal Kuda untuk kemenangannya di pilpres," katanya disambut tepuk tangan sekitar 600 kader Partai Golkar Kota Probolinggo yang hadir.

Ketua Departemen Pengawasan Pembangunan DPP Partai Golkar itu juga mengingatkan para kader partai akan pentingnya mengamankan suara setelah pencoblosan. Sebab, ada kerawanan dalam proses rekapitulasi hasil pencoblosan sejak tingkat tempat pemungutan suara (TPS).

"Hal yang paling penting kita lakukan adalah melakukan rekrutmen saksi. Jangan sampai yang awalnya dapat 100 suara nolnya hilang satu," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement