REPUBLIKA.CO.ID, LUWUK -- Presiden RI Joko Widodo meresmikan Bandar Udara Syukuran Aminuddin Amir di Kota Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Ahad (23/12). Peresmian dengan penekanan tombol sirine di Bandara Luwuk ini juga menandai peresmian lima bandar udara (bandara) lain di Sulawesi.
Selain Bandara SA Amir Luwuk, empat bandara lainnya, yakni Bandara Morowali di Kabupaten Morowali (Sulteng), Bandara Aroeppala di Kabupaten Kepulauan Selayar (Sulawesi Selatan), Bandara Lagaligo di Kabupaten Luwu, (Sulawesi Selatan), serta Bandara Betoambari di kota Bau-Bau, (Sulawesi Tenggara).
"Semoga dengan adanya bandara dan terminal baru, dapat menopang perekonomian masyarakat serta dapat menghubungkan akses masyarakat dari kota luwuk ke kota lainnya," kata Presiden Jokowi yang didampingi lima bupati dan lima gubernur dari masing-masing lokasi Bandara yang telah diresmikan.
Presiden Jokowi tiba di Luwuk sekira pukul 16.50 Wita dengan pesawat jenis Hercules, disambut dengan tarian lokal setempat. Selanjutnya meresmikan lima bandara, menyapa tamu undangan dari lantai tiga bandara, mengunjungi stand pameran kerajinan lokal binaan Pemkab Banggai dan selanjutnya kembali ke Jakarta menuju ke Pandeglang Banten.
Kedatangan Presiden di Luwuk juga tidak menganggu jadwal penerbangan di Bandara SA Amir Bubung. Bandar Udara Syukuran Aminuddin Amir adalah bandar udara yang terletak di Desa Bubung, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Bandar udara ini terletak di sebelah selatan dari pusat kota dan berdiri kokoh menghadap ke arah laut. Bandara ini berada sejajar dengan garis pantai Selat Peling dan persis berada di atas bukit alas dengan ketinggian 17 meter dari permukaan air laut.
Bandara Luwuk sebenarnya berdiri sejak 1972. Pada masa awal, bandara ini memiliki landasan 850 meter x 30 meter dan apron 50 meter x 40 meter serta fasilitas komunikasi yang tergolong sederhana.
Pada 2008, nama bandara ini berganti menjadi Bandara Syukuran Aminuddin Amir yang dipetik dari nama Raja Banggai yang terakhir. Sejak itu secara bertahap bandara mulai dikembangkan, kapasitas landasan pacu juga ditambah menjadi 2.250 meter x 45 meter, apron 315 meter x 85 meter, taxiway 60 meter x 18 meter sehingga mampu didarati pesawat sejenis Boeing 737.
Sejumlah maskapai penerbangan yang beroperasi di bandara ini di antaranya Express Air tujuan Manado dan Palu, Sriwijaya Air tujuan Makassar, Jakarta, dan Surabaya, Wings Air tujuan Manado, Palu, dan Makassar, Garuda Indonesia tujuan Makassar, Jakarta, dan Surabaya, serta Lion Air tujuan Makassar.
Luas terminal penumpang sebelumnya yang berukuran 1.212 meter persegi hanya mampu menampung penumpang 100 orang pada saat jam sibuk. Saat ini luas terminal menjadi 5.000 meter persegi dengan kapasitas penumpang mencapai 350 penumpang saat jam sibuk.