Senin 24 Dec 2018 12:22 WIB

Tangis Keluarga Warnai Pemakaman Korban Tsunami di Cimahi

Suami korban bertugas sebagai pasukan perdamaian PBB di Lebanon.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ani Nursalikah
Suasana pemakaman salah satu korban tewas akibat tsunami di Banten, Feni dan Fiko di pemakaman Baros, Cimahi, Senin (24/12).
Foto: Republika/Muhammad Fauzi Ridwan
Suasana pemakaman salah satu korban tewas akibat tsunami di Banten, Feni dan Fiko di pemakaman Baros, Cimahi, Senin (24/12).

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Feni Win Purwanti (32 tahun) dan anaknya Fiko Al Khalifi (tujuh) merupakan dua korban tewas tsunami di Pantai Carita, Banten, Sabtu (22/12). Keduanya berangkat ke Pantai Carita bersama rombongan wisata keluarga besar orang tuanya, Nandang Suherman dari Sumedang sebanyak 35 orang.

Setelah ditemukan, jasad keduanya dibawa langsung ke kediaman orang tuanya di Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Selanjutnya jasad korban dibawa ke Baros, Cimahi untuk dimakamkan di pemakaman Baros yang tidak jauh dari kediaman mertua korban.

Berdasarkan pantauan, tangis keluarga pecah saat keduanya dimakamkan. Keluarga besar turut hadir dalam proses pemakaman tersebut. Namun, sang suami tidak ikut hadir di pemakaman sebab sedang bertugas di Lebanon.

"Kami turut berbelangka sungkawa karena ada dari salah satu anggota kami mengalami kejadian seperti itu. Keluarga dari Kopral Tresna, istri dan anaknya (Feni dan Fiko). Jadi kami turut berduka," ujar Kabekang Kostrad, Kolonel Cba, Agus Susanto seusai pemakaman, Senin (24/12).

Suami korban Kopral Dua (Kopda), Tresna Wibisana, masih berada di perjalanan menuju Indonesia dari Lebanon. Isak tangis keluarga Tresna yang masih shock dengan kejadian tersebut yang menimpa menantu perempuan nampak di rumah duka yang berada di Jalan Pasir Kumeli, RT 01 RW 21, Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi.

photo

Karangan bunga berjejer di pinggir jalan tidak jauh dari rumah duka. Salah satunya berasal dari Bekang Kostrad. Ivan Bristianto (37), kakak ipar korban, mengungkapkan suami Feni dan Fiko sudah tiga pekan bertugas di Lebanon sebagai pasukan perdamaian PBB. Setelah mengetahui kondisi istri dan anaknya, adiknya tersebut berangkat dari Lebanon ke Indonesia dan saat ini masih berada di perjalanan.

"Kemungkinan sore pukul 18.00 WIB sampai Indonesia," ujarnya saat ditemui di rumah duka, Senin (24/12).

Ia menuturkan, saat Tresna berangkat ke Lebanon, istri dan anaknya berkunjung ke rumah ayahnya di Cipacing kemudian berangkat liburan ke pantai Carita, Sabtu dini hari. "Hampir semua keluarga besar perempuan ikut kesana (Pantai Carita), acara liburan dan penutupan arisan keluarga besar. Keluarga (disini) nggak tahu, justru tahu-tahu dari berita (kejadian tsunami)," ujarnya.

photo
Ivan Bristianto (37), kakak ipar dari korban tsunami di Pantai Carita menunjukan foto korban Feni dan anaknya Fiko di rumah duka di Jalan Pasir Kumeli, Baros, Kota Cimahi, Senin (24/12).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement