REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Jumlah korban meninggal sementara akibat tsunami di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten sebanyak 250 orang.
Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, Lilis menyatakan korban meninggal itu hasil temuan di daerah yang terdampak tsunami. Ia menjelaskan, korban meninggal di Kecamatan Carita, 69 orang, kemudian di Kecamatan Sumur 28 orang dan kawasan wisata Tanjung Lesung 31 orang.
Selanjutnya, kata dia, di Kecamatan Panimbang 74 orang, Labuan 12 orang, Cimanggu 14 orang, Menes 2 orang dan Jiput 1 orang. Kemudian, korban meninggal di Kecamatan Cigeulis sebanyak 3 orang, Bojong 2 orang, dan Pulau Sangiang 2 orang.
"Ini data sementara karena petugas di lapangan masih terus melakukan pencarian," katanya ditemui di Pusdalops Pandeglang, Senin (24/12). Pemkab Pandeglang mengerahkan sedikitnya lima unit alat berat untuk membantu evakuasi warga yang tertbun reruntuhan.
Gelombang tinggi menyerupai tsunami akibat letusan Gunung Anak Krakatau menerjang Selat Sunda pada Sabtu malam, 22 Desember, memporakporandakan daratan dekat pantai di wilayah Banten dan Lampung. Hingga pukul 07.00 WIB Senin pagi, bencana itu telah menyebabkan 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka dan 57 orang hilang. Selain itu 11.687 warga di wilayah Banten dan Lampung yang rumahnya tersapu gelombang harus mengungsi.
Baca: Pemprov Banten Evakuasi Korban Tsunami di Wilayah Terisolir