REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Badan SAR Nasional (Basarnas) Banten hingga kini kekurangan kantong jenazah untuk mengangkut korban meninggal dunia akibat bencana gelombang tsunami di Perairan Selat Sunda. Kepala Basarnas Provinsi Banten Zenal mengatakan persediaan 100 kantong jenazah sudah habis.
"Kehabisan kantong mayat itu tentu menjadikan hambatan jika menemukan jenazah di lokasi bencana," kata Zenal, Senin (24/12).
Saat ini, Basarnas terus melakukan evakuasi dan banyak menemukan korban tsunami yang sudah meninggal dunia. Akibat kekurangan kantong itu maka tentu petugas kesulitan untuk mengangkut jenazah.
"Kami minta kekurangan kantong jenazah dapat terpenuhi," katanya menjelaskan.
Menurut dia, saat ini jumlah korban meninggal dunia di Kabupaten Pandeglang mencapai 287 orang dan kemungkinan terus bertambah. Bahkan, korban gelombang tsunami masih banyak yang belum ditemukan.
Karena itu, Basarnas berharap kekurangan kantong jenazah bisa terpenuhi, sehingga mudah untuk diangkut ke kendaraan ambulans maupun Puskesmas. "Kami minta kantong jenazah bisa terbantu karena saat ini sudah tidak memiliki kantong jenazah," katanya.