REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Seorang pria terbukti memalsukan dokumen untuk menjadi pastur di Gereja Katolik di Spanyol. Dia pun telah menjadi pastur selama kurun waktu 18 tahun.
Miguel Angel Ibarra sudah melakukan praktik pembaptisan di Kolombia. Dia juga melakukan hal serupa di Spanyol selatan, meskipun dia belum pernah ditahbiskan.
"Meski demikian, upacara-upacara tersebut masih akan diakui," kata pernyataan pihak Gereja seperti dikutip BBC, Selasa (25/12).
Ibarra diidentifikasikan sebagai penipu setelah pengaduan diajukan di Kolombia. Pihak Pengadu menuduh Ibarra telah memalsukan dokumennya.
"Setelah penyelidikan menyeluruh, diketahui bahwa ia belum pernah ditahbiskan dan kini telah diperintahkan untuk kembali ke Kolombia," ujar pihak pejabat Gereja.
Ibarra pindah ke Spanyol Oktober lalu. Dia pun menetap di kota Medina-Sidonia, yang merupakan rumah bagi lebih dari 11 ribu penduduk.
"Peristiwa seperti ini dapat menaungi pekerjaan umat para pastur dan imam yang ditahbiskan, yang melayani Gereja setiap hari dengan cara yang patut dicontoh," kata keuskupan setempat dalam sebuah pernyataan.
Penipuan pendeta Katolik bukan pertama kalinya terjadi. Pada 2008, seorang pria yang belum ditahbiskan juga didapati tengah mendengarkan pengakuan dosa di Basilika Santo Petrus di Vatikan.
Dia mengenakan jubah pendeta, tetapi kemudian dibuka kedoknya dan dinyatakan palsu setelah dokumennya diperiksa oleh otoritas Italia.