Selasa 25 Dec 2018 11:30 WIB

Basarnas Gunakan Anjing Pelacak Bantu Cari Korban Tsunami

Tim SAR terbagi menjadi empat tim.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah warga terdampak tsunami menyelamatkan barang berharganya di Desa Way Muli, Kalianda, Lampung Selatan, Senin (24/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah warga terdampak tsunami menyelamatkan barang berharganya di Desa Way Muli, Kalianda, Lampung Selatan, Senin (24/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN -- Tim SAR gabungan terus berupaya mengevakuasi korban terdampak tsunami di Banten pada Selasa (25/12). Tim SAR terbagi menjadi empat tim yakni Alfa, Bravo, Charlie, dan Delta. Mereka melakukan pencarian sesuai dengan area yang telah ditentukan.

Koordinator SAR, Zaenal Arifin mengatakan operasi pencarian dan pertolongan hari ini nantinya akan mengevakuasi korban yang berada di pulau-pulau kecil. Ia menyebut Tim alfa fokus menyisir sektor I yang berada di wilayah Cinangka dan Carita.

Lalu tim Bravo melakukan pencarian di sektor II Labuhan sampai dengan Tanjung Lesung. "Tim Charlie menyisir Tanjung Lesung hingga Sumur. Tim Delta di sektor IV akan mengevakuasi korban yang berada di Pulau Oar, Handeuleum, dan Badul," katanya di Posko Utama Basarnas dalam rilis yang diterima, Selasa (25/12).

Ia menjelaskan proses pencarian juga melibatkan alat berat dan anjing pelacak supaya korban dapat cepat ketemu. "Upaya pencarian tim Charlie nantinya akan didukung dengan anjing pelacak K-9 dan alat berat dikarenakan masih ada laporan di 3 korban di Kampung Asem yang hingga kini masih belum ditemukan," ujarnya.

Baca juga, BMKG Pastikan Longsor Gunung Krakatau Sebabkan Tsunami.

Sebelumnya, tsunami menerjang wilayah Selat Sunda Sabtu lalu (22/12) menghancurkan bangunan-bangunan di wilayah Banten terutama yang berada di pesisir pantai.

Tim SAR gabungan yang melakukan pencarian di darat dilakukan dengan menyisir puing-puing bangunan atau pohon-pohon yang tumbang. Diduga banyak korban yang terseret ombak saat tsunami menerjang dan menyangkut di bawah bangunan yang hancur maupun pohon-pohon.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement