REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Musibah tsunami yang melanda Banten menyisakan tantangan yang tidak ringan bagi para relawan. Hal itulah yang dialami oleh relawan Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) dalam ekspedisinya membawa bantuan logistik menuju Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten.
"Tim Peduli Bencana Nusantara BMH berangkat sejak Senin (24/12) pagi pukul 09.00 dan baru sampai lokasi di Desa Sumber Jaya, Selasa (25/12) tpagi pukul 07.30. Untuk perjalanan ke Kecamatan Sumur, akses sampai pertigaan Sumur jalan cukup bagus. Hanya saja setelah pertigaan jalan cukup ekstrem, kondisinya berlubang, berbatu, serta licin, mengingat kondisi selalu hujan," terang Korlap Relawan BMH di lokasi, Dhiyauddin, Selasa (25/12).
Siaran pers BMH yang diterima Republika.co.id, Selasa (25/12) menyebutkan, hasil assessment tim relawan menetapkan, daerah Kecamatan Sumur merupakan titik terdampak paling parah dari musibah tsunami yang terjadi pada Sabtu (22/12).
Rumah warga banyak yang rusak tersapu tsunami. Tidak sedikit bangunan yang hancur diterjang gelombang.
Pada saat yang sama, daerah yang dekat dengan Ujung Kulon ini masih sangat minim bantuan. "Oleh karena itu, BMH mendirikan posko di daerah Kecamatan Sumur. Setiba di Desa Sumber Jaya, tim langsung mendirikan Posko yang dilanjutkan dengan menyerahkan bantuan berupa makanan siap saji, pakaian layak, dan selimut," imbuh Dhiyauddin.
Kedatangan bantuan dari BMH tersebut menjadi kebahagiaan tersendiri bagi para korban. Terlebih bantuan ini sangat dibutuhkan oleh para warga. Mereka berharap BMH dapat terus memberikan bantuan agar semakin banyak warga yang tertolong.
"Lokasi kami sangat jauh, dan jalannya juga tidak mudah. Syukur Alhamdulillah telah datang BMH datang ke tempat kami. Kami sangat terbantu. Kami pun mengucapkan terima kasih kepada BMH yang telah bersusah payah untuk membantu kami. Semoga Allah memberikan balasan terbaik bagi seluruh kaum Muslimin yang membantu kami melalui BMH," tutur Ketua RT 15 Desa Sumber Jaya, Amad.