REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cheung Tin Chi (Max Zhang) menjalani kehidupan berbeda setelah berhenti menggeluti seni bela diri Wing Chun. Dia sengaja tidak mau menonjolkan diri usai kalah menantang master Wing Chun bernama Ip Man.
Mantan pembunuh bayaran itu membuka toko kelontong sederhana bersama putranya. Namun, keinginan Cheung Tin Chi untuk hidup tenang tak berhasil. Suatu hari, dia malah terlibat perkelahian dengan gangster berkuasa.
Insiden tersebut menyeretnya dalam rangkaian serangan balasan yang makin runyam. Cheung Tin Chi dihadapkan pada kondisi yang memaksanya kembali pada Wing Chun. Bisakah dia menggunakan dan memperlakukannya dengan penuh hormat?
Kisah Cheung Tin Chi bisa disimak pada film Master Z: The Ip Man Legacy yang tayang awal Januari 2019. Penonton yang sudah menyaksikan film Ip Man pertama sampai ketiga pasti tidak asing dengan seni bela diri Wing Chun yang populer.
Master Z: The Ip Man Legacy tidak dimaksudkan sebagai sekuel dari tiga sinema terdahulunya. Ceritanya tidak terhubung, kecuali kehadiran Ip Man dalam kilasan adegan di masa silam yang menjadi perekat cerita dan pengingat pada sang guru besar.
Aktor Donnie Yen yang dahulu memerankan Ip Man sekarang memegang peranan produser film bersama Raymond Wong. Dia seperti menyerahkan tampuk tokoh utama pada aktor Max Zhang yang merupakan mantan atlet bela diri Wushu.
Max sebagai Cheung Tin Chi yang dingin dan ekspresinya selalu datar, beradu akting dengan Dave Bautista, Michelle Yeoh, Tony Jaa, Kevin Cheng, dan Chrissie Chau. Sutradara Yuen Woo-ping mengemas film laga berdurasi 107 menit ini dengan ringan, tapi amat dramatis.
Pada beberapa bagian, dramatisasi konflik itu agak berlebihan, termasuk, adegan kekerasan yang membuat film dilabeli 17 tahun ke atas. Kekurangan itu tertolong dengan sederet pertarungan seru yang akan memanjakan para penyuka laga.