Rabu 26 Dec 2018 00:30 WIB

Jepang Siap Berikan Bantuan untuk Korban Tsunami

PM Shinzo Abe mengucapkan belasungkawa atas musibah tsunami di Banten dan Lampung.

Kecamata Sumur yang terdampak bencana tsunami Selat Sunda
Foto: Republika TV/Wisnu Aji Prasetiyo
Kecamata Sumur yang terdampak bencana tsunami Selat Sunda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah menghubungi Presiden Joko Widodo untuk menawarkan bantuan kemanusiaan pascatsunami Selat Sunda menghantam Banten dan Lampung pada 22 Desember 2018. Berdasarkan keterangan dari Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, pembicaraan via telepon itu berlangsung sekitar 10 menit pada Selasa (25/12).

Dalam kesempatan tersebut, selain menyampaikan rasa dukacita dan belasungkawa atas musibah tsunami yang menimpa Banten dan Lampung, Abe juga menyatakan  siap membantu apapun yang diperlukan pemerintah Indonesia untuk mengatasi pemulihan pascabencana semaksimal mungkin.

Abe menekankan, Jepang  dan Indonesia sama-sama rentan terhadap bencana alam karena kondisi geografis yang terletak di lingkar api Pasifik. Jepang juga memiliki pengalaman dalam mengatasi bencana tsunami dan juga bencana alam yang telah kerap menimpa wilayah Kepulauan tersebut.

Baca juga, BMKG Pastikan Longsor Gunung Anak Krakatau Sebabkan Tsunami.

Oleh karena itu, kedua pihak dapat saling mengerti akan kesulitan yang muncul akibat bencana, dan Jepang selalu bersama dengan Indonesia dalam mengatasi masa sulit pascabencana.

Menanggapi hal tesebut, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa beliau berterima kasih atas ucapan simpati yang hangat dari Jepang serta melanjutkan tanggapan untuk berkonsentrasi pada keselamatan nyawa dan evakuasi penduduk.

Sebelumnya, pada Senin (24/12), Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono telah mengirim ucapan simpati dan belasungkawa kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi  atas bencana tsunami di Selat Sunda.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement