REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses pembangunan Masjid Nuu Waar, Setu, Kabupaten Bekasi mulai memasuki tahapan pengecoran lantai. Pengecoran lantai Masjid yang berlokasi di Pesantren Al Fatih Kaffah Nusantara ini, membutuhkan 95 truk molen dengan kapasites tujuh mobil per kubik.
"Alhamdulillah, sudah masuk tahapan pengecoran," ungkap Presiden Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara, Ustaz Fadhlan Gharamatan, dalam pesan singkat yang diterima Republika.co.id, Rabu (26/12).
Karena itu, Ustaz mengajak kepada umat Islam untuk ambil bagian dalam proses pembangunan masjid. Yayasan akan membuka donasi 1 juta rupiah/kubik per orang kepada umat Islam yang hendak membantu.
"Terima kasih kepada umat Islam yang sudah memberikan bantuannya," kata dia.
Ustaz Fadlan mengungkapkan, ruang utama Masjid Agung Nuu Waar nantinya akan berada di lantai dua. Tak hanya difungsikan untuk pelaksanaan shalat, sebagian ruang masjid itu juga akan digunakan sebagai tempat belajar mengajar.
Perlu diketahui, Pondok Pesantren Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN), Bekasi selama ini menjadi pusat pendidikan Islam bagi santri asal Papua. Selain mendapatkan materi keagamaan, para santri juga diajari materi pendidikan umum.
Pemancangan tiang pertama Masjid Agung Nuu Waar dilakukan pada Sabtu (20/1). Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osama bin Muhammad Abdullah Al Shuaib didaulat meresmikan pemancangan pertama masjid yang berada di Pondok Pesantren Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) tersebut.