Rabu 26 Dec 2018 17:30 WIB

Cina Larang Publik Masuk Persidangan Pengacara HAM

Wang menangani kasus-kasus sensitif di Cina.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Bendera Cina.
Foto: ABC News
Bendera Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, TIANJIN -- Kepolisian Cina mengunci pintu persidangan pengacaran hak asasi manusia Wang Quanzhang. Wang dituduh melakukan subversi dan kasusnya menarik perhatian negara-negara Barat. Wang mengambil kasus-kasus sensitif.

Ia menangani kasus-kasus penyiksaan yang dilakukan polisi. Wang juga membela pengikut kelompok gerakan spritual terlarang Falun Gong. Ia sempat menghilang pada Agustus 2015 lalu ketika pemerintah Cina menangkap banyak aktivis hak asasi manusia.

Ada 709 penangkapan pada hari pertama, 9 Juni 2015, saat operasi pembungkaman aktivis-aktivis hak asasi manusia. Wang tidak dapat dihubungi selama lebih dari 1.000 hari.

"Sejak lama dipengaruhi oleh infiltrasi pasukan anti-Cina," kata penyidik dalam surat dakwaan mereka terhadap Wang, Selasa (26/12).

Mereka juga menuduh Wang sudah dilatih dan menerima dana kelompok-kelompok dari luar negeri. Polisi yang berada di luar sidang mengatakan kepada jurnalis untuk tidak berada di dekat persidangan karena sidang itu tertutup.

Beberapa diplomat negara-negara Barat yang berada di luar persidangan juga dilarang masuk ke dalam. Seorang aktivis yang sebelumnya juga dipenjara, Yang Chunlin meneriakkan dukungannya terhadap Wang. Chunlin meneriakan 'Wang Quanzhang orang baik' dan 'Dukung Wang Quanzhang. Tapi akhirnya ia digiring oleh polisi berpakaian preman dan dibawa ke dalam sebuah mobil.

Surat dakwaan menyebutkan Wang bekerja untuk Peter Dahlin, seorang pekerja hak asasi manusia yang ditangkap pemerintah Cina tiga pekan sebelum dideportasi pada 2016. Ia dituduh melatih pasukan musuh dan memberikan laporan investigasi tentang Cina untuk pihak luar.

Dakwaan itu juga mengatakan Wang memutarbalikkan fakta dalam komentarnya di internet tentang kasus pembunuhan seorang laki-laki yang dilakukan polisi di Heilongjiang pada 2014. Ia juga didakwa karena melakukan pembelaan terhadap sekte-sekte sesat.

Dahlin yang kini berada di Madrid, Spanyol menanggapi sidang Wang ini di media sosial Twitter. Dahlin mengatakan ia dan Wang sudah menyimpan dokumentasi sejak 2009. "Dan akan merilis apa pun yang dibutuhkan untuk menghalau segala paksaan negara," tulisnya.

Pihak pengadilan tidak mau menanggapi persidangan ini. Sidang kasus Wang ini dapat dilakukan dalam satu hari tapi kemungkinan vonisnya tidak akan segera diumumkan. Organisasi hak asasi manusia Amnesty Internasional mengatakan persidangan Wang sebagai sebuah sandiwara yang kejam.

"Ini persidangan sandiwara yang mana Wang Quanzhang di persekusi hanya karena membela hak asasi manusia secara damai," kata peneliti Amnesty Internasional di Cina, Doriane Lau.

Istri Wang, Li Wenzu mengatakan ia tidak bisa mengunjungi suaminya di dalam penjara. Li menambahkan tujuh pengacara yang mewakili Wang juga tidak bisa mengunjungi suaminya. Dalam keterangan persnya, Li mengatakan agen pemerintah telah mengikutinya sejak ia meninggalkan rumahnya di Beijing dan memblokir enam pintu masuk kediamannya.

Ia mengatakan tidak bisa meninggalkan Tianjin setelah mencoba selama satu jam untuk keluar dari sana. Kementerian Keamanan Dalam Negeri Cina tidak mungkin dimintai komentar karena mereka tidak memiliki situs atau nomor telpon yang dapat dihubungi.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement