REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina ternyata memiliki masalah dengan tisu toilet. Warganya dinilai terlalu banyak mengambil tisu toilet atau mencuri tisu toilet langsung dari toilet umum.
Pemerintah Cina kemudian memasang dispenser tisu toilet dengan teknologi pengenalan wajah. Pengguna toilet perlu memindai wajah mereka dan dispenser tersebut akan mengeluarkan tisu toilet berukuran 90 sentimeter.
Jika pengguna menginginkan lebih banyak tisu toilet, mereka perlu menunggu sembilan menit. Selanjutnya, mereka harus memindai wajahnya sekali lagi.
Seperti yang disiarkan di Mashable, Kamis (27/12), mungkin ini adalah hal yang sepele yang pernah didengar. Tetapi dengan dispenser unik ini, toilet umum tetap bersih serta mengurangi pemborosan kertas toilet.
Sebelumnya, toilet di Cina menggunakan 14 gulungan tisu per hari. Sekarang jumlah itu telah dikurangi menjadi hanya empat gulungan per hari.
Locals exposed stealing toilet paper from public bathrooms at the Temple of Heaven pic.twitter.com/1iGi8FWQMc
— chinadotcom_en (@chinadotcom_en) March 6, 2017
Dispenser tisu toilet pertama dipasang di toilet Temple of Heaven pada 2017. Segera setelah itu, toilet di seluruh Negeri Tirai Bambu mengadopsi metode ini. Selain untuk mengurangi pemakaian terlalu banyak, dispenser ini juga digunakan mengendalikan penyalahgunaan toilet umum.
Beberapa toilet memiliki sensor untuk mengukur kadar amonium dan mengeluarkan pewangi saat dibutuhkan. Beberapa alarm akan berbunyi ketika seseorang menghabiskan terlalu banyak waktu di dalam toilet.
Gerakan memperbaiki kondisi toilet umum ini diinisiasi Presiden Cina Xi Jinping. Ia memulai Revolusi Toilet pada 2015.