Kamis 27 Dec 2018 13:04 WIB

Nakhoda Diminta Waspadai Erupsi Krakatau dan Cuaca Buruk

Penting bagi nakhoda melaksanakan pengoperasian kapal sesuai prosedur yang ada.

Sejumlah truk yang akan menyeberang ke Sumatera antre menunggu kedatangan kapal roro di Pelabuhan Merak, Banten. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Weli Ayu Rejeki
Sejumlah truk yang akan menyeberang ke Sumatera antre menunggu kedatangan kapal roro di Pelabuhan Merak, Banten. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para nakhoda kapal yang akan dan atau sedang berlayar di Selat Sunda, khususnya perairan Banten, diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya. Hal ini, berkaitan dengan erupsi gunung Anak Krakatau dan cuaca ekstrim yang terjadi belakangan ini.

Kementerian Perhubungan Cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banten mengeluarkan Surat Edaran (SE) No. UM.003/371/8/KSOP.Btn-18 tanggal 26 Desember 2018. SE itu ditujukan kepada para nakhoda kapal yang akan dan/atau sedang berlayar di Selat Sunda.

Kepala Kantor KSOP Kelas I Banten, Herwanto, mengingatkan pada masyarakat/wisatawan dan kapal-kapal/perahu yang melintas untuk tidak mendekati Pulau Krakatau. Pihaknya juga mengimbau kepada para nakhoda untuk selalu memonitor dan memantau berita cuaca melalui website BMKG serta berita erupsi Anak Krakatau dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Geologi, Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau dan atau melalui semua alat yang dapat digunakan untuk menerima berita cuaca di atas kapal, baik itu Navtex, Weather Fax, atau Weather Telex, kemudian melakukan tindakan yang diperlukan sesuai prosedur di atas kapal.

Para nakhoda, kata Herwanto, juga wajib memastikan kondisi permesinan, kemudi, dan peralatan navigasi kapal berfungsi dengan baik. Demikian pula dengan kelengkapan alat keselamatan kapal.

Selain itu, penting bagi nakhoda untuk melaksanakan pengoperasian kapal sesuai prosedur yang ada. Seperti memastikan dan melaporkan bahwa unit-unit muatan dan kendaraan yang dimuat di atas kapal telah diikat (dilashing) dan aman untuk pelayaran. 

"Cek juga posisi berlabuh jangkar untuk memastikan kapal tidak larat dan diawaki cukup pada saat kapal labuh jangkar,” ujarnya.

Adapun untuk kegiatan bongkar muat di pelabuhan, Herwanto juga mengimbau, kepada para stakeholder terkait agar memperhatikan kondisi cuaca dan mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Sedangkan untuk kapal–kapal kecil dengan ukuran di bawah 35 GT dan kapal-kapal nelayan diimbau untuk menunda keberangkatan hingga cuaca dipastikan sudah benar-benar aman.

“Surat Edaran ini berlaku mulai tanggal 26 Desember 2018 sampai 1 Januari 2019 mendatang," katanya. Apabila para Nakhoda atau pelaku pelayaran lain membutuhkan informasi atau pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi kantor KSOP Kelas I Banten dengan nomor telp : (0254) 571009 – 571013 atau melalui -alamat e-Mail [email protected].

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement