REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengaku belum puas dengan jumlah personel Polisi Wanita yang hanya sebanyak 36.595 orang dari total 443.379 personel atau hanya 8,3 persen.
"Saya pribadi belum puas dengan angka ini. Belum menggambarkan kesetaraan," ujar Tito Karnavian dalam konferensi pers akhir tahun 2018 di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/12).
Menurut dia, Polwan memiliki banyak kelebihan, di antaranya adalah dekat dengan saksi, korban, maupun tersangka wanita serta dapat kebal budaya koruptif. Selama 2018, penambahan personel Polwan sebanyak 636 orang yang berasal dari lulusan pendidikan pembentukan Polri pada 2018. Jumlah tersebut hanya enam persen dari total 10.791 personel lulusan 2018. Ke depan, ia ingin terdapat kenaikan perekrutan Polwan sehingga prinsip kesetaraan tercapai.
Sementara untuk sistem perekrutan personel secara umum, Kapolri menerapkan kebijakan "minimum zero growth", yakni hanya untuk menggantikan personel yang pensiun serta yang dibutuhkan mendesak. Hal tersebut tampak pada 2018, hanya terdapat penambahan 186 personel, hasil dari lulusan sekolah bentukan Polri, dan pengurangan personel yang pensiun, meninggal dunia dan pemberhentian.
Adapun untuk Polda yang memiliki personel paling banyak adalah Polda Jatim sebanyak 39.498 orang, disusul Polda Jateng 34.310 personel, Polda Jabar 31.463 personel, Polda Metro Jaya 31.246 personel, dan Polda Sumut 20.009 personel.