REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Sebanyak 13 pesawat di Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) batal terbang saat terjadinya hujan lebat disertai angin kencang dan kabut yang melanda Pulau Timor sejak pukul 06.00 WITA. Humas PT Angkasa Pura I Bandara El Tari Kupang, Kadir Usman kepada wartawan di Kupang, Kamis mengatakan, belasan pesawat itu batal berangkat karena cuaca yang buruk.
"Ini kondisi alam. Kalau kondisi seperti ini aturan penerbangan mau bagaimana pun harus dilanggar, karena ini masalah keselamatan penerbangan," kata dia.
Ia mengatakan bahwa pihaknya sempat menutup bandara tersebut karena jarak pandang pilot di bawah dari 1.000 meter. Tetapi, kata dia, penerbangan kembali normal pada pukul 09.40-an WITA, dan pihak Angkasa Pura I pun membuka kembali bandara tersebut.
Ia menjelaskan selain 13 bandara itu, sejumlah maskapai penerbangan lainnya terpaksa menunda penerbangannya, di antaranya Maskapai penerbangan Sriwijaya Air, Lion Air, Nam Air, serta Wings Air rute Tambolaka, Sumba Barat Daya, Ende, Bajawa serta Surabaya.
Cuaca buruk itu juga berdampak pada penerbangan yang ditunda berjam-jam, misalnya Wings Air rute Kupang-Atambua harus terbang pada pukul 10.06 wita waktu setempat, padahal, jadwal sebenarnya pada pukul 08.00 wita.
Sebelumnya diberitakan hujan deras disertai angin kencang dan kilat/petir, sejak pukul 05.30 WITA melanda sejumlah wilayah di Provinsi NTT, sehingga warga diminta untuk waspada. Dalam peringatan dini yang dikeluarkan BMKG, yang diterima Antara di Kupang, Kamis menunjukkan, hampir semua wilayah di NTT saat ini diguyur hujan deras disertai angin kencang.
Khusus di Pulau Timor, wilayah-wilayah yang dilanda hujan adalah Amanuban Selatan dan Amarasi, dan dapat meluas ke wilayah Fatuleu, Kupang Timur, Takari, Amanuban Barat, Kupang Tengah.
Selain Kota Kupang, Sulamu, Kupang Utara, Kupang Barat, Kupang Selatan, Semau, Kota Soe, Amanuban Tengah, Mollo Selatan, dan sekitarnya. Sementara di jalan-jalan raya dalam Kota Kupang digenangi air yang meluap karena ada penumbatan pada saluran air, serta pohon-pohon tumbang karena diterpa angin kencang.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun EL Tari, Bambang Santiajid mengimbau warga untuk mewaspadai pohon tumbang yang dapat membahayakan keselamatan.