REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN -- Dampak bencana Tsunami Selat Sunda yang menerjang wilayah Banten mengakibatkan warga harus mengungsi demi keamanan diri. Semakin hari semakin banyak warga yang datang ke pengungsian.
Peringatan siaga tsunami susulan terus disampaikan karena masih adanya aktivitas gunung merapi Anak Krakatau yang memicu gelombang susulan. Bantuan makanan dan minuman sangat diperlukan saat malam hari tiba.
Pada Rabu (26/12), jumlah warga yang mengungsi semakin banyak. Pengungsi berdatangan ke lokasi Pos Hangat di posko utama Rumah Zakat yang terletak di Masjid Nurul Hidayah Kp Tarogong, Desa Tarogong, Kec. Labuhan, Kab. Pandeglang.
Pos hangat ini melayanai para pengungsi yang ada di posko, dan juga relawan yang bertugas. Dengan menyediakan minuman hangat di malam hari.
Rumah Zakat telah membuka Posko Peduli Tsunami Selat Sunda. Untuk di Provinsi Banten, Posko utama didirikan di dua daerah, yaitu daerah Tarogong dan Angsana. Posko ini di dirikan guna untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi korban Tsunami Selat Sunda.
Selain posko, Rumah Zakat pun mendirikan Dapur Umum, Pos Hangat Dan Segar. Tujuannya untuk memberikan pelayanan dan memenuhi kebutuhan para pengungsi.
"Di dapur umum, seperti biasa kita sediakan makanan, nah di pos hangat kita sediakan minuman, kaya teh, kopi dan susu. Untuk pos segarnya kita sediakan buah-buahan dan jus," ujar Sujay Saputra, Relawan Rumah Zakat.
Rumah Zakat juga telah menyediakan pos hangat dan pos segar mobile, yang disebar di sejumlah titik evakuasi korban bencana tsunami yang melanda kawasan banten. "Kalau Pos hangat dan segar mobile ada di Carita, Cikadung, Sumur, Tanjung Lesung, dan Panimbang," ujar dia.