REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Seorang mantan panglima angkatan bersenjata Israel disebut sebagai penantang terberat bagi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam pemilihan mendatang. Jenderal itu secara resmi mendirikan satu partai politik pada Kamis.
Ia adalah Benny Gantz yang memelopori Partai Pertahanan Israel. Selain melestarikan Israel sebagai "negara Yahudi dan demokratis", partai itu menjanjikan perubahan-perubahan untuk memprioritaskan keamanan dan ekonomi nasional.
Meski demikian menurut jajak pendapat Netanyahu akan menang mudah dalam pemilihan 9 April nanti, dengan partai Likud beraliran kanan menguasai 30 dari 120 kursi parlemen dan akan membentuk pemerintahan koalisi sayap kanan serupa dengan kabinet saat ini.
Baca juga, Polisi Israel Duga Benjamin Netanyahu Lakukan Suap.
Sementara partai Gantz diyakini akan berada di tempat kedua. Jajak pendapat meramalkan partai itu akan meraih sekitar 15 kursi.
Netanyahu akan mencalonkan diri untuk kelima kali di bawah bayang-bayang penyelidikan tiga kasus korupsi. Polisi merekomendasikan dakwaan terhadapnya. Ia membantah melakukan kesalahan.
Jaksa agung Israel masih harus memutuskan apakah mendakwa Netanyahu dan belum jelas apakah dia akan mengeluarkan pengumumannya sebelum pemilihan.
Jika Gantz muncul sebagai calon kiri-tengah, itu dapat memberikan keutungan bagi Netanyahu dengan menambah lagi keretakan di blok oposisi. Gantz, 59 tahun, menjadi jenderal tertinggi Israel tahun 2011 dan atase militer di Washington.