REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Biro Analisis dan Sensus Ekonomi Departemen Perdagangan AS tidak akan mempublikasikan data ekonomi selama penutupan pemerintahan. Departemen Perdagangan merilis angka-angka penting seperti pertumbuhan produk domestik bruto, inflasi, pendapatan dan pengeluaran pribadi, serta perdagangan dan penjualan rumah baru, yang sebagian besar diawasi ketat oleh investor dan pembuat kebijakan.
"Karena sedang dalam Pengalokasian Kongres untuk Tahun Anggaran 2019, Departemen Perdagangan AS tutup. Situs website Departemen Perdagangan tidak akan diperbarui sampai pemberitahuan lebih lanjut," tulis Departemen Perdagangan dalam situs resminya, Jumat (28/12).
Seorang pejabat Departemen Perdagangan mengatakan, sebelumnya data penjualan rumah baru yang dijadwalkan untuk rilis pada hari Kamis lalu ditunda, selama penutupan. Data lain yang kemungkinan akan ditunda termasuk angka revisi yakni izin bangunan AS dan laporan tentang indikator ekonomi, termasuk neraca perdagangan barang.
Penutupan parsial pemerintah federal akan memasuki hari keenam, setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan, dirinya siap menunggu selama diperlukan untuk mendapatkan 5 miliar dolar AS dari pembayar pajak untuk tembok perbatasan AS-Meksiko. Wall Street Journal melaporkan bahwa Departemen Tenaga Kerja akan terus merilis data yang dikompilasinya, termasuk klaim baru untuk tunjangan pengangguran, laporan ketenagakerjaan bulanan dan langkah-langkah inflasi lainnya. Sementara, Departemen Perdagangan tidak menanggapi permintaan Reuters untuk memberikan komentar.