Jumat 28 Dec 2018 14:48 WIB

Gempa 6,1 SR, Warga Borobudur Ngungsi Khawatir Tsunami

Borobudur merupakan salah satu kompleks yang berada di pesisir Pantai Manokwari.

Gempa. Ilustrasi
Foto: Reuters
Gempa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Warga di Kompleks Borobudur, Manokwari, Papua Barat, mengungsi karena panik atas gempa berkekuatan 6,1 skala Ricther (SR) yang mengguncang daerah tersebut. Warga takut akan datangnya tsunami.

"Lebih baik cari aman daripada tsunami datang dan kita tidak siap," kata Lakaidu, seorang warga yang ditemui di Kompleks Borobudur, Jumat (28/12).

Saat ini, kata dia, sebagian anggota keluarga dan kerabatnya sudah mengungsi di tempat yang lebih tinggi. Barang berharga, seperti ijazah, kendaraan, sudah dititipkan di rumah saudara di Reremi. "Saya bertahan di sini untuk jaga perahu," ujarnya.

Borobudur merupakan salah satu kompleks yang berada di pesisir Pantai Manokwari. Di kompleks tersebut, warga tinggal di rumah terapung yang mereka bangun menjorok ke arah laut.

Baca juga, BMKG Pastikan Longsor Gunung Anak Krakatau Sebabkan Tsunami.

Gempa berkekuatan 6,1 SR yang terjadi sekitar pukul 12.03 WIT tersebut cukup terasa di wilayah Manokwari dan Manokwari Selatan. Gempa yang terjadi menjelang  waktu shalat Jumat ini berpusat di sebelah tenggara Kabupaten Manokwari Selatan.

"Pusat gempa berada di titik koordinat 1,40 Lintang Selatan, 134,10 Bujur Timur. Berjarak 55 km sebelah Tenggara Manokwari Selatan," kata Kepala BMKG Manokwari Denny Puttiray.

Ia menyebutkan, pusat gempa ini berada di kedalaman 26 km dan tidak berpotensi tsunami. Dari pantauan Antara, sebagian warga terutama yang tinggal di daerah pesisir saat ini masih berjibaku mengevakuasi diri dan barang berharga mereka ke tempat yang aman.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement