Jumat 28 Dec 2018 15:34 WIB

Jokowi Bantah Kiai Ma'ruf tak Bantu Dongkrak Elektabilitas

Jokowi mengatakan hasil survei menunjukan Kiai Ma'ruf ikut menyumbang elektabilitas.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Calon Presiden Joko Widodo mengunjungi kediaman KH. Ma'ruf Amin di jalan situbondo, Jumat (28/12).
Foto: Republika/Rizkyan Adiyudha
Calon Presiden Joko Widodo mengunjungi kediaman KH. Ma'ruf Amin di jalan situbondo, Jumat (28/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Presiden (Capres) Joko Widodo (Jokowi) membantah jika KH Ma'ruf Amin, sebagai cawapres, tidak membantu mendongkrak elektabilitas pasangan nomor urut 1 itu. Jokowi mengatakan, hasil survei menunjukan jika Kiai Ma'ruf ikut menyumbang kenaikan elektabilitas.

"Mendongkrak, siapa bilang (tidak mendongkrak). Di survei kan kelihatan," kata Jokowi, di kediaman Kiai Ma'ruf di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/12).

Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) mengaku akan mengintensifkan kampanye mulai Januari nanti. TKN mengatakan, saat itu tim dan pasangan calon akan lebih agresif dalam menyosialisasikan program pasangan calon.

Calon wakil presiden Ma'ruf Amin mengatakan, dirinya dan Jokowi akan membagi tugas dalam melaksanakan kampanye ke sejumlah daerah. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini melanjutkan, keduanya tidak akan berjalan bersama dalam melakukan kunjungan ke daerah-daerah.

"Kita saling mengisi saja, jadi ada daerah yang saya harus datang, ada yang pak Jokowi harus datang jadi mengalir saja, daerah mana," kata Ma'ruf Amin.

Baca juga: Bertemu Kiai Ma'ruf, Jokowi Bahas Hasil Survei Pilpres

Dia mengatakan, dirinya juga tidak akan membatasi Jokowi dalam melakukan kunjungan daerah ataupun sebaliknya. Mantan Rais Aam PBNU itu mengatakan, pembagian wilayah dilakukan guna memaksimalkan sosialisasi menyusul minimnya waktu sehingga dapat tertata dengan baik.

"Karena soal waktu saja supaya bisa terkelola dengan baik di seluruh wilayah, maka terpaksa kita harus membagi wilayahnya," kata Ma'ruf lagi.

Kendati, Ma'ruf enggan untuk mengungkapkan lebih lanjut bahasan evaluasi kampanye dalam pertemuan tersebut. Dia beralasan keduanya tidak membahas banyak hal terksit evaluasi kampanye dalam pertemuan kali ini. "Sedikit-sedikit saja, sedikit si enggak usah diceritakanlah, sedikit," tutup Ma'ruf Amin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement