REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebelum meninggal almarhum Dian Pramana Poetra sempat akan naik panggung di Banyuwangi bersama Deddy Dhukun. Ketika itu kondisinya sudah melemah, sehingga ia tidak jadi tampil bersama Deddy Dhukun.
Pentas di Banyuwangi mengungkap kondisi penyakit Dian yang sesungguhnya. Ternyata ia sudah mengidap kanker darah stadium empat.
Deddy bercerita pada tanggal 21 Desember mereka terbang ke Banyuwangi. "Dian sudah tidak kuat manggung. Di airport Cengkareng lemas kakinya. Pakai kursi roda. Ambil darah emergency, tidak apa-apa jalan saja," ujar Deddy Dhukun, Jumat (28/12), ditemui saat pemakaman Dian di Ciracas, Jakarta.
Saat akan masuk ke pesawat Dian terpaksa harus diangkat oleh dua orang. Sampai di Banyuwangi, mereka memanggil dokter. Kemudian Dian diperiksa dan diberikan obat.
"Alhamdulillah bisa makan. Bisa jalan pelan-pelan dan malam dia bisa tiduran. Pagi gelisah terus sampai pagi saya pamit mau manggung. Doain, ya. Om Dian di hotel saja tidak apa-apa," ujar Deddy.
Setelah naik panggung, Deddy mengatakan ke Dian acaranya sukses. Deddy mengatakan, bahkan penonton ikut menyanyi bersama dengannya.
Keesokan harinya, mereka pulang. Dian masih tidak kuat jalan, ia terpaksa naik kursi roda lagi. Begitu sampai bandara, mereka mengecek ke dokter lagi dan dibawa oleh kru bandara naik pesawat. Saat itu mereka berangkat ke Banyuwangi tanggal 21 Desember, pentas di 22 Desember, dan kembali ke Jakarta keesokan harinya.
Dua hari kemudian Dian diajak ke rumah sakit oleh istrinya. Dian menolak. Hingga akhirnya sang kakak datang dan memaksanya ke rumah sakit.
"Baru ketahuan kanker stadium akhir ketika masuk rumah sakit karena mungkin kondisi drop. Baru ketahuan macam-macam penyakitnya komplikasi ya ginjal lambung. Tambah stres karena di rumah sakit dokter sarankan tenggorokan dibolongi. Stres dia," ujar Deddy.