Jumat 28 Dec 2018 17:57 WIB

Polisi Belum Tentukan Steven Bandar Narkoba atau Bukan

Polisi masih menyelidiki dugaan pesinetron Steven Emmanuel adalah bandar narkoba.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Bayu Hermawan
Tersangka kasus narkoba Steve Emmanuel (tengah) dihadirkan saat gelar perkara di Polres Metro Jakarta Barat, Kamis (27/12/2018).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Tersangka kasus narkoba Steve Emmanuel (tengah) dihadirkan saat gelar perkara di Polres Metro Jakarta Barat, Kamis (27/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Barat belum dapat memastikan pesinetron Steven Emmanuel adalah bandar narkoba atau hanya sebagai pengguna. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Erick Frendrizh mengatakan dari fakta yang didapat, saat ini diketahui Steven memiliki dan menguasai barang bukti.

"Di pasal 114 ayat dua itu dijelaskan bahwa ada unsur membeli, menjual, dan mengedarkan. Nanti kita lihat dulu unsur mana yang bisa masuk ke sana. Yang pasti, unsur membeli sudah masuk. Tinggal lihat unsur-unsur lain," kata Erick, Jumat (28/12).

Menurut Erick, alasan penggunaan narkoba oleh Steve diawali karena unsur pergaulan. Dari pergaulan, lanjutnya, tersangka juga kerap diberi narkoba oleh orang lain dan lama-kelamaan tersangka membeli sendiri.

Dalam konstruksi pasal tersebut, kata Erick, memberikan narkoba baik itu menjual ataupun memberi secara cuma cuma akan dikenai hukuman pidana berupa kurungan minimal 5 tahun penjara atau seumur hidup. Atau hukuman pidana dengan denda paling sedikit Rp 1 miliar dan paling banyak Rp 10 miliar.

Erick menjelaskan, hingga saat ini Steve belum menunjuk kuasa hukum sendiri sehingga kuasa hukum yang tersedia berasal dari pihak kepolisian. Hal itu menurutnya sudah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di mana setiap kasus penyelidikan atau pemeriksaan wajib didampingi oleh kuasa hukum.

"Karena pihak tersangka tidak memiliki kuasa hukum, maka pihak kepolisian yang menyiapkan (kuasa hukum)," ujarnya.

Ia juga menyebut hingga saat ini pihak keluarga Steve sudah menjenguk yang bersangkutan namun belum mengajukan permohonan rehabilitasi. Saat ini Polres Metro Jakarta Barat tengah berkoordinasi dengan polisi internasional (interpol) terkait kasus kepemilikan kokain oleh Steve Emmanuel yang diketahui merupakan kokain impor asal Belanda.

Seperti diketahui, Polres Metro Jakarta Barat menangkap Steve Emmanuel di sebuah Kondominium Kintamani A/17/06 RT 01 RW 014, Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (21/12). Pada tersangka, polisi mengamankan barang bukti berupa 92,04 gram kokain impor asal Belanda, alat hisap, serta plastik penyimpanan kokain.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement