Jumat 28 Dec 2018 19:09 WIB

Pesantren Mahasiswa di Perguruan Tinggi Diapresiasi

Pendidikan mahasiswa tidak bisa paruh waktu tanpa mendidik spiritualitas.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
Masjid Kampus UIN Malang, Jawa Timur.
Foto: Republika/Damanhuri
Masjid Kampus UIN Malang, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Keberadaan pesantren mahasiswa menjadi penting dalam membentuk generasi muda yang berkarakter. Beberapa kampus di Indonesia telah mendirikan pesantren mahasiswa sebagai pelengkap pendidikan akademis. Seperti halnya pesantren mahasiswa di kampus UIN Malang, Unisba, dan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Dosen Institut Ummul Quro Al-Islami (IUQI) Bogor, Hasan Basri Tanjung, mengatakan keberadaan pesantren mahasiswa adalah bentuk kesadaran kampus bahwa pendidikan mahasiswa tidak bisa parsial atau paruh waktu. Akan tetapi, menurutnya, harus komprehensif dan totalitas. Karena itu, ia berpandangan pesantren mahasiswa menjadi penting untuk menumbuhkan karakter mahasiswa seperti layaknya pondok pesantren. 

"Harus diakui, bahwa sistem pendidikan terbaik saat ini adalah pesantren atau boarding, di mana pengawasan dan kedekatan antara mahasiswa dan dosen semakin terjalin. Sehingga, upaya menanamkan adab semakin kuat dengan keteladanan," kata Ustaz Hasan melalui pesan elektronik kepada Republika.co.id, Jumat (28/12). 

Ketua Yayasan Dinamika Umat ini mengatakan, dengan adanya pesantren mahasiswa, pribadi mahasiswa diharapkan tumbuh secara utuh, baik dari segi intelektual, emosional, sosial, maupun spiritual. Sehingga, mahasiswa tidak hanya unggul dalam akademis, tetapi juga spiritualnya yang tinggi. 

Ustaz Hasan menuturkan, UIN Malang menjadi salah satu contoh kampus yang sudah sejak lama membangun konsep pendidikan berbasis pesantren. Sehingga, kualitas dan target pencapaian khususnya semester awal bisa dicapai. Keberadaan pesantren mahasiswa di kampus UIN Malang ini kemudian menjadi percontohan di Indonesia.

Di sisi lain, Ustaz Hasan mengungkapkan bahwa ada konsep yang lebih kuat dari kampus pesantren mahasiswa, yakni pesantren yang membangun kampus atau perguruan tinggi seperti IUQI Bogor. Dengan santri lebih dari 4.000, dalam dua tahun terakhir telah mendirikan kampus IUQI. Di sini, tambahnya, IUQI menjadi kampus berbasis pesantren dan bukan pesantren berbasis kampus.  

"Namun demikian, kedua sistem ini bisa bersinergi atau saling mengisi dengan kekuatannya masing-masing," tambahnya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement