In Picture: Pemantauan Aktivitas Gunung Anak Krakatau
Masyarakat dilarang untuk berada dalam radius lima kilometer. .
Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Mohamad Amin Madani
Anggota TNI memantau aktivitas Gunung Anak Krakatau saat erupsi terlihat dari KRI Torani 860 di Perairan Selat Sunda, Lampung Selatan, Jumat (28/12). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Aktivitas Gunung Anak Krakatau saat erupsi terlihat dari KRI Torani 860 di Perairan Selat Sunda, Lampung Selatan, Jumat (28/12). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Aktivitas Gunung Anak Krakatau saat erupsi terlihat dari KRI Torani 860 di Perairan Selat Sunda, Lampung Selatan, Jumat (28/12). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Aktivitas Gunung Anak Krakatau saat erupsi terlihat dari KRI Torani 860 di Perairan Selat Sunda, Lampung Selatan, Jumat (28/12). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Aktivitas Gunung Anak Krakatau saat erupsi terlihat dari KRI Torani 860 di Perairan Selat Sunda, Lampung Selatan, Jumat (28/12). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Anggota TNI memantau aktivitas Gunung Anak Krakatau saat erupsi terlihat dari KRI Torani 860 di Perairan Selat Sunda, Lampung Selatan, Jumat (28/12).
Petugas pos pengamatan Gunung Anak Krakatau mencatat ada sembilan kali letusan dalam satu menit. Jumlah tersebut menurun daripada hari sebelumnya yang terjadi letusan 14 kali per menit.
Anak Gunung Krakatau mengeluarkan awan panas pada Jumat (28/12) pagi. Awan panas yang terlihat petugas pos pantau dilaporkan mengarah ke selatan.
Advertisement