Sabtu 29 Dec 2018 03:20 WIB

Kunci Sukses Rumah Zakat Berdayakan 1.239 Desa di Indonesia

Salah satu cara yang dilakukan dengan memberdayakan desa-desa dari Aceh hingga Papua.

Rep: Novita Intan/ Red: Andi Nur Aminah
CEO Rumah Zakat, Nur Efendi
Foto: Republika TV
CEO Rumah Zakat, Nur Efendi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Zakat terus berupaya membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Salah satu cara yang dilakukan dengan memberdayakan desa-desa dari Aceh hingga Papua.

CEO Rumah Zakat Nur Efendi mengatakan program pemberdayaan desa ini telah dicanangkan sejak 2014. Tercatat, hingga saat ini sudah ada 1.239 desa di Indonesia yang telah terintergasi dengan kesehatan, ekonomi, pendidikian hingga kesigapan bencana.

“Pada tahun ini kita masih distribusikan pada satu wilayah disebut desa berdaya, jadi kita distribusikan desa di seluruh Indonesia dari Aceh sampai Papua. Kemiskinan sesuai data BPS ada 17 juta dari desa,” ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Sabtu (29/12).

Menurutnya, kunci kesuksesan Rumah Zakat agar dipercayai oleh masyarakat sebagai lembaga filantropi, dengan menyalurkan dana ZIS ke pemberdayaan desa di Indonesia. “Tahun depan target 700 desa dan tahun ini 300 desa agar bisa kami bantu baik di bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan dan lainnya,” ucapnya.

Tak hanya itu, menurut dia, setiap desa memiliki relawan insiprasi atau pendamping. Sehingga pemberdayaan desa ini memiliki output yang bermanfaat bagi warganya. “Ada 1.239 relawan insipirasi yang mendampingi 1.239 desa, memastikan di desa tersebut berdaya dari sisi mereka bisa atau mampu mengubah mindset dalam hal lebih kepada perubahan perilaku. Yang semula tidak shalat menjadi shalat, yang belum bisa baca Alquran menjadi bisa baca Alquran, perilakunya menjadi baik, soal kesehatan pola hidup sehat,” jelasnya.

Untuk itu, dia menjelaskan, setiap bulannya Rumah Zakat melakukan perekrutan untuk para relawan inisiatif, di mana satu desa akan memiliki satu pedamping. Di sisi lain, Rumah Zakat juga menguatkan transformasi semangat amil zakat dan kemudahan dalam berdonasi bagi masyarakat.

“Memastikan juga berdaya dari sisi ekonomi, dulu jadi mustahik sekarang muzzaki, dulu usaha biasa menjadi luar biasa. Kunci sukses, desa kuncinya pada pendamping. Semakin baik pendamping maka semakin bagus kualitas desa tersebut," ujarnya.

Dia menyontohkan ada satu desa yang omzetnya Rp 5 miliar di daerah Purwakata. “Kami melakuan pelatihan pendamping, maka kami kuatkan kualitas kapasitasnya. Salah satunya di training, per regional per tiga bulan training. Ada empat training dalam setahun. Rekuitmen sebulan sekali,” ungkapnya. (Novita Intan)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement