Sabtu 29 Dec 2018 09:17 WIB

Jawaban BPN Soal Prabowo Ikut Ibadah Natal dan Pro Khilafah

Prabowo memang mendatangi keluarganya yang merayakan Natal,bukan ikut ibadah.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Wasekjen DPP Partai Gerindra Andre Rosiade bersama Ketua Umum DPP KNPI M. Rifai Darus dan Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas (dari kiri ke kanan) memberikan paparan pada Diskusi Publik Rumah Milenial di Cikini, Jakarta, Selasa (7/8).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Wasekjen DPP Partai Gerindra Andre Rosiade bersama Ketua Umum DPP KNPI M. Rifai Darus dan Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas (dari kiri ke kanan) memberikan paparan pada Diskusi Publik Rumah Milenial di Cikini, Jakarta, Selasa (7/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Andre Rosiade menjawab tudingan yang menyebutkan calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto ikut merayakan dan beribadah Natal. Andre mengungkapkan, Prabowo memang mendatangi keluarganya yang sebagian beragama Nasrani dan mengucapkan selamat Natal, bukan ikut beribadah.

"Pada perayaan Natal di keluarga besar Djojohadikusumo, Pak Prabowo tidak datang di ibadah Natalnya, tetapi datang setelahnya untuk mengucapkan kepada saudara-saudaranya yang memang ada beragama Nasrani," kata Andre melalui keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (29/12).

Kegiatan tersebut, menurutnya, sama dengan apa yang dilakukan Prabowo pada saat berkunjung ke Atambua, NTT, Kamis  (27/12) lalu. Ketua Umum Partai Gerindra tersebut hadir bukan dalam ibadah Natal.

Politikus Partai Gerindra itu mengaku heran karena tudingan tersebut tidak sesuai dengan fakta. "Sebagai ketua umum, Pak Prabowo hadir untuk mengucapkan selamat Natal kepada kader-kader Gerindra yang beragama Nasrani. Itu pun beliau datang setelah acara ibadah Natal selesai," ungkapnya.

Andre menjelaskan, Gerindra memiliki sayap partai bernama Gerakan Muslim Indonesia Raya (Gemira), Gerakan Kristen Indonesia Raya (Gekira), dan Gerakan Masyarakat Sanathana Dharma Nusantara (Gema Sadhana). Hal tersebut sejalan dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Partai Gerindra yang berlandaskan Pancasila.

"Dan yang menyelenggarakan perayaan Natal secara nasional Gerindra di Atambua adalah saudara-saudara kita dari Gekira. Jadi nilai Pancasila ada di dalam Partai Gerindra," ujarnya.

Selain itu, Andre juga heran dengan adanya fitnah yang mengatakan Prabowo pro negara khilafah. Tidak hanya itu, Andre menambahkan, mantan danjen Kopassus tersebut juga kerap difitnah tidak bisa shalat dan dianggap Islamnya tidak kuat. 

"Sudah dituduh pro khilafah, lalu difitnah ikut ibadah Natal, terus ada fitnah pro Yahudi. Ini aneh yang memfitnah Pak Prabowo, nggak konsisten, cerdas dikitlah," sindir Andre. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement