REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Para ulama dan kiai Banten menggelar shalat ghaib untuk korban meninggal bencana tsunami yang terjadi di Selat Sunda beberapa waktu lalu. Shalat ghaib tersebut dipimpin oleh Mustasyar PBNU Abuya KH Muhtadi Dimyati di Halaman Pondok Pesantren Mathla'ul Anwar Linahdlatil Ulama (Malnu), Menes, Pandeglang, Banten, Sabtu (29/12) pagi.
Ulama dan tokoh kharismatik Banten tersebut memimpin shalat ghaib yang diikuti hampir seratusan jamaah. Saat memimpin shalat ghaib, Abuya Muhtadi tampak membaca surat Al Ikhlas.
Setelah melaksanakan shalat ghaib, Abuya Muhtadi langsung memimpin Istighosah bersama untuk mendoakan para korban tsunami, khususnya di wilayah Banten.
Ketua Umum MUI Kabupaten Pandeglang TB Hamdi Ma'ani saat diwawancara di Halaman Pondok Pesantren Mathla'ul Anwar Linahdlatil Ulama (Malnu), Menes, Pandeglang, Banten, Sabtu (29/12) pagi. (Republika/Muhyiddin)
Pimpinan Pondok Pesantren Manalu TB Hamdi Ma'ani mengatakan, istighosah tersebut akan diikuti sekitar 3.000 jamaah dari Pandeglang dan beberapa daerah di wilayah Banten.
"Tujuan dari kegiatan ini tidak lain hanya mendoakan para korban baik yang meninggal dunia dan harapan semoga segala amal perbuatannya diterima Allah dan husnul khotimah," ujar Kiai Hamdi saat ditemui sebelum melaksanakan shalat ghaib, Sabtu (28/12).
Berdasarkan pantauan di lokasi, jamaah terus berdatangan untuk mengikuti Istighosah tersebut. Tak lama kemudian, Mustasyar PBNU, KH Ma'ruf Amin juga datang dengan mengenderai mobil Alphard hitam berpelat B 5 MRF. Kiai Ma'ruf datang ke lokasi sekitar pukul 07.45 WIB.
Calon Wakil Prediden nomor urut 01 tersebut diundang untuk memberikan tausiyah setelah acara Istighosah. Menurut Kiai Hamdi, Kiai Ma'ruf diundang untuk memberikan tausiyah sekitar 20 menit dalam kegiatan tersebut.
"Beliau (Kiai Ma'ruf) akan memebrikan tausiyah sekitar 20 menitan," kata Kiai Hamdi, yang juga Ketua Umum MUI Kabupaten Pandeglang.