Sabtu 29 Dec 2018 13:40 WIB

Ratusan Warga Pulau Sebesi dan Sebuku Enggan Dievakuasi

Mereka tidak ingin meninggalkan rumahnya.

Warga jemput keluarganya di Pulau Sebesi menggunakan perahu bagan nelayan.
Foto: Republika/Mursalin Yasland
Warga jemput keluarganya di Pulau Sebesi menggunakan perahu bagan nelayan.

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG SELATAN  - Ratusan warga Pulau Sebesi dan Sebuku, Lampung Selatan masih bertahan di lokasi dan enggan dievakulasi dengan alasan mereka tidak ingin meninggalkan rumahnya.

"Masih ada kisaran ratusan di Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku. Alasan mereka mungkin masih aman dan mungkin itu tanah leluhur mereka sehingga mereka tidak mau meninggalkannya," kata Plt Kepala Dinas Kominfo Lampung Selatan, M Sepri Masdian menjelaskan saat dihubungi melalui teleponnya di Lampung Selatan, Sabtu (29/12).

Sepri melanjutkan, meskipun masih ada warga yang bertahan, pihaknya terus mengirimkan bantuan logistik yang dibutuhkan untuk warga di dua pulau tersebut. Pihaknya telah mengirimkan logistik untuk tujuh hari kedepan.

"Kemarin kita kirim bantuan kisaran 80-an untuk di Pulau Sebuku dan kisaran 400 hingga 500-an untuk di Pulau Sebesi. Kita berikan bantuan bermacam-macam logistik dan cukup untuk seminggu kedepan," kata dia menerangkan.

Dia menambahkan, pihaknya terus mengimbau warga yang enggan dievakuasi untuk menjauhi Gunung Anak Krakatau (GAK) seperti instruksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Kita terus mengajak, karena salah satu tugas pemerintah adalah melindungi warga ," kata dia.

Sampai pada hari ke enam pascatsunami Selat Sunda, kondisi gelombang perairan Pantai Selatan dalam keadaan  normal. Sampai saat ini, tim Satuan Tugas (Satgas) terlihat bersama relawan dan warga sekitar membersihkan puing-puing reruntuhan bahan bangunan.

Data korban jiwa tsunami sampai hari ini mencapai sebanyak 116 orang. Selain itu sebanyak 14 orang masih dalam pencarian tim Satgas gabungan. Untuk data korban yang mengalami luka-laka yang masih dalam perawatan sebanyak 51 orang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement