REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG SITOLI -- Gempa tektonik berkekuatan 5,2 skala richter (SR) mengguncang Kepulauan Nias, Sumatra Utara, Sabtu (29/12) , namun tidak menimbulkan tsunami. Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Gunungsitoli, Djati, melalui pesan messenger mengatakan jika hingga saat ini belum ada laporan kerusakan akibat gempa tersebut.
Dia juga memastikan jika gempa yang mengguncang Kepulauan Nias dan sempat membuat panik warga tidak berpotensi tsunami, dan kekuatan gempa 5,2 SR. "Gempa pertama berkekuatan 5,2 SR pukul 15.23 wib dan kemudian gempa susulan 4,5 SR di lokasi 8 km Barat Laut Sirombu, Nias Barat, Sumatra Utara kedalaman 24 KM," jelasnya.
Gempa bumi yang mengguncang Kepulauan Nias termasuk dalam klasifikasi gempa bumi dangkal yang terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia di zona Megathrust yang berada di sebelah Barat Sumatera. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi dipicu oleh penyesaran sesar oblique.
"Berdasarkan laporan dari masyarakat, guncangan gempa bumi dirasakan di daerah Nias Utara, Nias Selatan, Nias, Nias Barat dan Gunungsitoli serta belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," katanya.
Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Krissuryani, salah seorang warga mengatakan saat gempa dia sedang belanja kebutuhan untuk membuat kue di pasar Gunungsitoli.
Tiba tiba toko yang dimasukinya bergerak-gerak dan dia lari keluar bersama pembeli lainnya sambil berteriak gempa. Menurut dia, tidak ada kerusakan atau korban saat gempa tersebut, tetapi warga ketakutan karena getaran gempa cukup kuat.
"Saat saya melihat lihat kebutuhan untuk membuat kue, tiba-tiba toko yang saya masuki bergoyang dan pembeli lain berhamburan keluar sehingga saya juga ikut sambil berteriak teriak gempa," ucapnya.