REPUBLIKA.CO.ID, MINAHASA -- BPTP Balitbangtan Sulawesi Utara terus berupaya melakukan pendampingan inovasi pertanian hingga akhir tahun ini. Inovasi teknologi yang dioptimalkan diantaranya pemanfaatan lahan kering dengan Padi Ladang.
Kepala Balitbangtan Sulawesi Utara, Yusuf mendorong pendampingan inovasi pertanian agar terus berkontribusi dalam penyerapan anggaran. Saat ini, capaian kegiatan BPTP Balitbangtan Sulawesi Utara sudah mencapai 93,30 persen. Capaian tersebut akan semakin baik dengan serapan kegiatan yang sudah berjalan termasuk pendampingan kawasan tanaman pangan.
Yusuf menambahkan, luas lahan di bawah pohon kelapa dapat dimanfaatkan dengan tanaman padi ladang dan tanaman pangan lainnya. Terkait pemanfaatan lahan kering, menurut Yusuf, Balitbangtan banyak inovasi yang dapat digunakan seperti hasil inovasi benih padi untuk lahan kering.
“Harapan saya, melalui kegiatan Pendampingan Kawasan Pertanian Tanaman Pangan, pelaku utama (petani) dan pelaku antara (penyuluh) kita sugesti dengan inovasi teknologi pemanfaatan lahan kering dengan Padi Ladang,” kata Yusuf.
Peneliti muda BPTP Balitbangtan Sulawesi Utara, Jefni Bernedi Markus Rawung mengamini harapan Yusuf. Rawung mengatakan, sentuhan teknologi akan berpengaruh pada pola kerja petani. Dengan demikian teknologi Balitbangtan dapat diderashilirkan dan lahan termanfaatkan.
Rawung menuturkan Balitbangtan telah melakukan Pendampingan Kawasan Pertanian Tanaman Pangan di Desa Lemoh Raya Kecamatan Tombariri Timur. Dalam kegiatan tersebut Demplot dan Bimbingan Teknis Budidaya Padi Gogo di lahan kering atau padi ladang. Selain itu juga dilakukan Bimbingan teknis (Bimtek) bertempat di Balai Desa Lemoh pada Senin (17/12). Materi yang disampaikan yaitu; teknik budidaya padi di lahan kering dengan prinsip pengelolaan tanaman terpadu (PTT) dan aspek pengendalian hama dan penyakit pada padi di lahan kering.