Ahad 30 Dec 2018 14:05 WIB

Kebun Binatang dan Museum di AS Terdampak Shutdown

Rancangan anggaran negara yang diajukan Donald Trump belum disetujui oleh Senat.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Andri Saubani
Smithsonian Africak American Museum
Foto: AP
Smithsonian Africak American Museum

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebagian lembaga di bawah naungan pemerintahan Amerika Serikat (AS) mengalami penutupan atau shutdown pada Sabtu (22/12) pekan lalu. Hal tersebut menyusul belum disepakatinya rancangan anggaran negara yang diajukan Presiden AS Donald Trump oleh Senat.

Shutdown dimulai pada Jumat (21/12) tengah malam waktu setempat setelah Partai Demokrat, yang menguasai Senat, menolak permintaan anggaran Trump sebesar 5 miliar dolar AS untuk pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko. Pemimpin Senat dari kubu Demokrat Chuck Schumer mengatakan, House of Representative (DPR), yang kursinya dikuasai Partai Republik, telah menyepakati anggaran sebesar 5,7 miliar dolar AS yang diajukan pemerintahan Trump untuk pembangunan tembok perbatasan.

"Kami akan shutdown, tidak ada yang bisa kami lakukan, sebab kami membutuhkan Demokrat memberikan suara kepad kami." ujar Trump pekan lalu.

Museum dan Galeri yang populer di kalangan pengunjung dan penduduk lokal di Washington diumumkan akan ditutup mulai pertengahan pekan depan oleh pemerintah. Begitu pula dengan Kebun Binatang Nasional dan Gelanggang Es di National Mall.

Laman Associated Press edisi Sabtu (29/12) menuliskan, museum dan galeri AS berada di bawah payung lembaga Smithsonian dan akan ditutup mulai 2 Januari mendatang. Termasuk di antaranya, kebun binatang, serta Museum Udara dan Luar Angkasa Nasional, Museum Nasional Sejarah dan Budaya Afrika-Amerika, Museum Nasional Sejarah Alam, dan beberapa galeri, termasuk Galeri Potret Nasional, dengan lukisan mantan presiden.

"Pada 1 Januari, kami tetap buka," ujar pernyataan resmi Smithsonian melalui laman resminya.

Sementara untuk Galeri Seni Nasional akan mulai ditutup pada 3 Januari 2019 mendatang. Situs Galeri Nasional termasuk di antaranya bangunan ikon Barat dan Timur serta gelanggang es di Galeri Nasional Taman Seni Pahat yang menjadi favorit keluarga. Fasilitas Galeri Seni Nasional biasanya ditutup pada Hari Tahun Baru.

Penutupan juga mempengaruhi taman nasional, meskipun tidak merata. Beberapa tempat tetap masih dapat diakses yang disesuaikan dengan tingkat kepegawaian yang ada, beberapa beroperasi dengan uang dari negara bagian atau kelompok amal.

Dengan tidak adanya resolusi yang terlihat hingga kini, penutupan ini memaksa ratusan ribu pekerja dan kontraktor federal tidak bekerja atau bekerja tanpa bayaran. Sehingga agen-agen bergegas untuk memberikan layanan penting di tempat-tempat nasional itu.

Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) akan tetap menjaga tim tanggap bencana dan pekerja penting lainnya di saat penutupan pemerintahan ini. Juru bicara Badan Perlindungan konsumen, Molly Block mengatakan, EPA akan mengimplementasikan rencana penutupannya pada Jumat tengah malam. Hal itu menunjukkan sebanyak 14 ribu pekerja akan turun.

Senator Marco Rubio, R-Fla., memuji keputusan pemerintah untuk membalikkan pedoman baru yang dikeluarkan oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri yang mencegah Badan Manajemen Darurat Federal dari menulis atau memperbarui kebijakan Program Asuransi Banjir Nasional selama penutupan pemerintah saat ini. Dia mengatakan, hal itu penting bahwa orang dapat terus mendapatkan dan mempertahankan asuransi banjir mereka.

 

Sekitar 380 ribu pegawai pemerintah diminta mengambil cuti sementara dan tidak dibayar. Sementara itu, menurut Federasi Pegawai Pemerintah Amerika, 420 ribu orang yang berdinas di lembaga-lembaga vital, harus tetap bekerja tanpa mendapat bayaran.

Mereka antara lain adalah para pegawai departemen yang mengawasi urusan bea cukai, perlindungan perbatasan, penegakan imigrasi, keamanan transportasi, penjaga pantai, dan dinas rahasia. Selain itu, dari 7.500 pegawai yang bekerja di departemen pengembangan perumahan dan perkotaan, hanya sekitar 340 orang yang diperkirakan tetap bekerja. Sementara hampir 1.000 orang lainnya dapat dipanggil untuk melakukan pekerjaan tertentu. Namun mereka pun tidak akan memperoleh upah.

Sebanyak 55 ribu pegawai di departemen transportasi, 20.400 di antaranya akan diberhentikan. Namun itu tidak termasuk mereka yang berdinas di Administrator Penerbangan Federal, di mana 24.200 pegawainya akan tetap bekerja. Seluruh pegawai Administrator Jalan Raya Federal yang berjumlah 2.700 orang juga akan tetap melaksanakan tugasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement